REPUBLIKA.CO.ID, JOHOR BAHRU – Dewan Agama Islam Johor (MAINJ) telah mengalokasikan 3 juta ringgit Malaysia atau kurang lebih Rp 10,2 miliar untuk membantu korban banjir. Dana tersebut juga akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas yang mengalami
Ketua Komite Urusan Islam Negara, Tosrin Jarvanthi, mengatakan 802 ribu ringgit dari total dana itu akan didistribusikan di Kantor Distrik Tangkak, Muar, dan Segamat, Masjid Kampung Liang Batu dan Sekolah Agama Liang Batu di Muar, serta surau, pada Ahad (16/1/2022) nanti.
"Bantuan tersebut akan berupa uang dan barang. Jumlah yang diberikan tergantung pada kerusakan yang diderita dan apa yang dimohonkan dalam formulir yang dibagikan oleh MAINJ," kata dia dikutip di Bernama, Jumat (14/1/2022).
Lebih lanjut, dia menyebut untuk bantuan perbaikan rumah, jumlah minimumnya adalah 5.000 ringgit. Hal ini ia sampaikan setelah meluncurkan Misi Bantuan Pasca-Banjir.
Tosrin mengatakan, antara 500 hingga 800 korban banjir di setiap kabupaten diharapkan mendapat manfaat dari bantuan tersebut.
Enam masjid, tiga di distrik Segamat, dua di Tangkak dan satu di Muar, disebut mengalami kerusakan akibat bencana banjir ini. Masing-masing akan diberikan bantuan senilai 30 ribu ringgit.
Sebanyak 200 staf MAINJ dan Departemen Agama Islam Johor juga dikatakan akan melakukan pekerjaan pembersihan di daerah yang dilanda banjir di distrik Segamat, di mana 200 set peralatan masak juga akan dibagikan.
Tujuh kabupaten dilaporkan terkena dampak setelah banjir melanda Johor pada 1 Januari. Terhitung pada pukul 8 pagi, Kamis (13/1/2022), hanya 705 pengungsi dari 206 keluarga yang masih tersisa di 17 pusat bantuan di Segamat, Tangkak dan Muar.
Sementara itu, Tosrin mengatakan tidak ada perubahan pada standar operasional prosedur (SOP) shalat di masjid dan surau di Johor. Sementara, baru-baru ini ditemukan 47 kasus positif Covid-19 terkait masjid di Taman Sri Pulai Perdana.
Dia mengatakan, SOP yang diberlakukan pada 7 Januari tahun ini masih akan tetap berlaku.
“Kami tetap menjaga jarak fisik setengah meter di masjid-masjid meskipun kasus terdeteksi di Pulai Perdana. Belum ada instruksi baru dari Sultan Johor, Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar terkait SOP,” kata dia.
Sumber: bernama