Lansia di Kota Solo Mulai Disuntik Vaksin Booster
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Pelaksanaan vaksinasi booster perdana untuk lansia di RSUD Ngipang, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/1). | Foto: Republika/binti sholikah
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau tambahan (booster) mulai diberikan kepada warga lanjut usia (lansia) di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/1). Pencanangan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Surakarta atau RSUD Ngipang, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Salah satu lansia yang mendapatkan vaksin booster, Bibit Tyastuti (73), mengaku mendapatkan undangan vaksin booster dari kelurahan pada Kamis (13/1) malam. Jumat paginya, dia datang ke RSUD Ngipang pukul 08.00 WIB. Setelah mengantre, dia mendapatkan giliran suntikan vaksin booster.
Bibit mengaku tekanan darahnya sempat turun menjelang disuntik vaksin. Biasanya, tekanan darahnya normal pada kisaran 130-140, tetapi ketika hendak divaksin turun menjadi 110.
"Tadi sempat khawatir karena tensi saya turun. Tapi setelah disuntik tidak ada reaksi apa-apa, tidak sakit dan tidak nyeri," kata warga Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, tersebut saat ditemui Republika.co.id seusai disuntik vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, untuk tahap awal, vaksinasi booster menyasar lansia dan kelompok berpenyakit rentan. Berdasarkan data DKK, jumlah lansia yang sudah mendapatkan vaksin primer di Solo sebanyak 55 ribu.
Sedangkan total lansia yang terdata di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Solo sebanyak 72 ribu. "Lansia 55 ribu itu saya sudah 93 persen, paling tidak Rp 55 ribu itu harus saya berikan vaksin booster semua. Kalau suplai vaksinnya lancar ya Februari selesai," jelas Siti.
Usai lansia dan kelompok berpenyakit rentan, sasaran selanjutnya untuk vaksinasi booster yakni masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Jumlahnya mencapai 400-an ribu untuk warga Solo.
Ia berharap segera mendapatkan distribusi vaksin booster agar segera bisa disuntikkan kepada masyarakat. DKK juga telah mengajukan vaksin jenis Sinovac, Astrazeneca, dan Moderna kepada pemerintah pusat. Vaksin Sinovac digunakan untuk vaksinasi primer kelompok anak-anak usia 6-11 yang masih berjalan.
Sedangkan jenis Astrazeneca dan Moderna untuk vaksin booster. "Mudah-mudahan saya segera mendapatkan kiriman vaksin lagi sehingga tetap bisa jalan. Karena saya tidak bisa meninggalkan vaksin anak. Vaksin anak dan booster sama-sama prioritas. Artinya harus jalan berdampingan," ungkapnya.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengakui sasaran vaksinasi booster masih sangat terbatas lantaran stok vaksin juga terbatas. Pemkot masih menunggu kiriman vaksin untuk booster maupun vaksin primer.
"Warga terutama lansia sangat antusias sekali. Pelaksanaan lancar, semuanya antusias dan semoga bisa tambah sehat setelah mendapat booster ini," ujar Gibran.
Sementara itu, Direktur RSUD Ngipang, Retno Erawati mengatakan, pada hari pencanangan vaksinasi booster menyasar 150 lansia dilanjutkan 150 lansia pada hari berikutnya. Sasaran tersebut sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan.
Ia menyebut, sasaran vaksinasi booster syaratnya sudah mendapatkan vaksin primer dua dosis. "Prioritasnya lansia. Nanti hari Sabtu (15/1) kami sudah mendapatkan sasaran. Untuk selanjutnya, kami masih menunggu sasaran dari Dinas Kesehatan," katanya.
Terkait teknis vaksinasi, RSUD Ngipang menerjunkan dua tim dengan sekitar 10 tenaga vaksinasi. Sehingga, para lansia tidak terlalu lama menunggu antrean. "Selain booster lansia, kalau ada yang mendaftar vaksin primer tetap kami layani," imbuh dia.