Jumat 14 Jan 2022 15:01 WIB

Bulog: Stok Beras Sumsel Cukup untuk Enam Bulan

Masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan bahan pokok.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Buruh memanggul beras di gudang Perum Bulog (ilustrasi). Bulog Divre Sumsel Babel menyatakan, stok beras mencukupi untuk enam bulan ke depan.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Buruh memanggul beras di gudang Perum Bulog (ilustrasi). Bulog Divre Sumsel Babel menyatakan, stok beras mencukupi untuk enam bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Stok beras di Sumatra Selatan mencapai 23.000 ton. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama enam bulan ke depan.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel, Eko Hari Kuncahyo, di Palembang, Jumat (14/1/2022) mengatakan, melihat kondisi stok beras cukup banyak, masyarakat di dua provinsi tersebut tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan salah satu bahan pokok itu. Menurut dia, Bulog Divre Sumsel Babel terus menyiapkan stok beras dalam jumlah banyak.

Baca Juga

Mereka melakukan pembelian hasil panen petani di sejumlah daerah dalam wilayah kerja meliputi Sumsel dan Babel. "Stok beras yang ada di gudang-gudang Bulog akan terus ditambah karena beberapa bulan ke depan dilakukan kegiatan pembelian/penyerapan hasil panen petani setempat," ujar dia.

Eko menjelaskan, ketersediaan stok beras dalam jumlah yang banyak perlu diupayakan secara maksimal untuk menjamin kelancaran pasokan ke pasar dan menjaga stabilitas harga sehingga tetap terjangkau masyarakat. Selain beras, Bulog juga berupaya menyiapkan stok bahan pangan lainnya seperti daging sapi/kerbau beku, tepung terigu, minyak goreng dan gula pasir.

"Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan sejumlah bahan pokok masyarakat sepanjang 2022 ini dapat terpenuhi dengan baik dan dapat dicegah terjadinya kenaikan harga tidak wajar," kata Eko.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement