Jumat 14 Jan 2022 15:16 WIB

Menlu Malaysia Tegur PM Kamboja karena Kunjungi Myanmar

Menlu Malaysia kecewa PM Kamboja ke Myanmar tanpa konsultasi pemimpin ASEAN.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Malaysia - Dato
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Luar Negeri Malaysia - Dato

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR --  Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah menegur Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, karena berkunjung ke Myanmar tanpa berkonsultasi dengan negara anggota ASEAN. Saifuddin mengatakan, kunjungan Hun Sen selama dua hari di Myanmar tidak membawa hasil yang signifikan.

Sebagai ketua bergilir ASEAN, Hun Sen pekan lalu menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Myanmar sejak junta merebut kekuasaan dalam kudeta hampir setahun lalu. Perjalanan Hun Sen ke Myanmar menuai kritik luas. Kunjungan Hun Sen dinilai akan melegitimasi aturan militer, yang telah terlibat dalam pertempuran intensif dengan sejumlah kelompok bersenjata.

Baca Juga

"Kami berharap dia (Hun Sen) setidaknya bisa berkonsultasi kepada beberapa pemimpin mengenai apa yang harus dia katakan. Bukannya kami mencoba mengajarinya, tetapi biasanya ASEAN berkonsultasi satu sama lain saat ingin melakukan sesuatu yang dianggap penting," kata Saifuddin, dilansir South China Morning Post, Jumat (14/1).

Saifuddin mengatakan, perjalanan Hun Sen bertemu pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan setelah Min Aung Hlaing berjanji untuk memperpanjang gencatan senjata dengan kelompok etnis bersenjata. Rezim Myanmar tetap dalam konflik terbuka dengan beberapa kelompok bersenjata, termasuk pasukan pemula yang dipimpin oleh sekutu pemimpin sipil yang terguling Aung San Suu Kyi.

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi memuji upaya positif Phnom Penh untuk menyelesaikan situasi, yang menghasilkan kemajuan menuju gencatan senjata.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

(QS. Al-Hadid ayat 20)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement