Sabtu 15 Jan 2022 02:00 WIB

Ridwan Kamil: Ghozali Everyday Contoh Sukses Karya Kreatif, WAGM

NFT yang sudah ia dengungkan sejak tahun lalu memberi peluang baru bagi ekraf

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut dengan antusias kesuksesan Ghozali Everyday yang mampu meraup uang miliaran rupiah setelah karya selfienya di jual di Non Fungible Token (NFT).
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut dengan antusias kesuksesan Ghozali Everyday yang mampu meraup uang miliaran rupiah setelah karya selfienya di jual di Non Fungible Token (NFT).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut dengan antusias kesuksesan Ghozali Everyday yang mampu meraup uang miliaran rupiah setelah karya selfienya di jual di Non Fungible Token (NFT).

Ghozali, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang mengupload koleksi foto selfie-nya pada akhir Desember 2021 dari akun OpenSea Ghozali Everyday. 

Baca Juga

Ridwan Kamil menilai, Ghozali adalah contoh sukses bahwa karya kreatif dan konsistensi mendapat tempat dan apresiasi yang luar biasa di NFT. “Ghozali Everyday, WAGMI (we all gonna make it!)," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (15/1).

Emil mengatakan, fenomena Ghozali Everyday membuka mata banyak pihak bahwa NFT yang sudah ia dengungkan sejak tahun lalu betul-betul memberi peluang baru bagi ekonomi kreatif (ekraf). 

Tak hanya lukisan, kata dia, produk kreatif lainnya bisa ditawarkan di NFT. Pola perdagangan di bursa seni digital ini dinilai tidak lagi mempersoalkan karya bagus atau jelek, sepanjang ada yang menyukai maka transaksi akan terjadi.

“Apa yang saya sampaikan saat itu terbukti kan? Capaian Ghozali dan lukisan yang dijual Pak Solihin di jalan Braga yang saya pajang di akun NFT sangat membanggakan. Saya berharap ini menginspirasi pelaku industri kreatif lainnya,” katanya.

Karya-karya NFT Ghozali Everyday yang terjual, kata dia, menunjukan bahwa pembeli menghargainya dengan nilai luar biasa. Data DappRadarmencatat penjualan NFT mampu menembus angka tertinggi, yaitu 10,7 Miliar dolar AS atau sekitar Rp 152 Triliun pada kuartal III tahun 2021. 

“Saya lihat ada anak kecil buat gambar digital dapat Rp 4 miliar. Ada satu gambar monyet dijual Rp 50 miliar. Jadi, apa yang terlihat sederhana bisa mahal karena kuncinya dimarketing," katanya.

Jika kuncinya marketing, kata Emil, maka ia punya peran mengangkat, menaikan dan mempromosikan karya. "Jadi tak semata karya luar biasa pasti mahal. Karyanya biasa aja tapi karena marketingnya mampu meningkatkan minat jadi mahal,” katanya.

Karena itu, menurut Emil, pihaknya akan segera merealisasikan rencana Pemprov Jabar membuka akun NFT guna memfasilitasi para seniman dan pelaku ekraf. agar kesejahteraan bisa meningkat. “Jadi (pelaku ekraf, red) bisa titip di akun yang kami buat, tidak usah register dan bayar lagi. Nanti hasil penjualannya kita serahkan pada pemilik karya. Kita ibaratnya menyediakan wadah,” katanya.

Terakhir, Emil juga menilai apa yang dilakukan Ghozali juga menjadi contoh bagi kaum muda lain bahwa kreatifitas dan konsistensi berkarya bisa menjadi jalan menjauhi narkoba. “Saya mengajak anak muda milenial untuk fokus berkarya, perlu diingat momentum Indonesia Emas 2045 memerlukan orang-orang tangguh dan kreatif, WAGMI!”. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement