REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Transportasi massal Biskita Transpakuan dipastikan akan kembali mengaspal di Kota Bogor pada pekan depan. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyebutkan Biskita Transpakuan akan kembali beroperasi di Kota Bogor paling lambat Senin (17/1).
Bima Arya mengatakan, proses perubahan sistem lelang umum menjadi e-catalog yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah diakselerasi. Sehingga layanan transportasi massal melalui program Buy The Service (BTS) ini bisa kembali beroperasi.
“Sudah dilakukan akselerasi untuk proses e-catalog. Saya tadi komunikasi dan akan mengaspal paling lambat hari Senin insya Allah. Jadi hari Senin mulai mengaspal,” kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Jumat (14/1).
Dia menjelaskan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah melakukan persiapan armada selama satu hingga dua hari ke depan. Menjelang beroperasinya kembali bus berkonsep Bus Rapid Transit (BRT) ini.
Menurut Bima Arya, masyarakat masih bisa memanfaatkan Biskita Transpakuan secara gratis. Sementara Pemkot Bogor masih terus berkoordinasi dan berkomunikasi bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, terkait tarif Biskita Transpakuan yang akan diterapkan.
“Untuk hari Senin siap kembali melayani warga Bogor. Masih belum berbayar. Masih gratis. Nanti tahapan-tahapan untuk berbayarnya terus kami komunikasikan dengan BPTJ,” ucapnya.
Sebelumnya, operasional transportasi massal Biskita Transkpakuan program BTS dihentikan sementara mulai 1 Januari 2022. Surat pengentian operasional itu disampaikan kepada Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) selaku operator dari Biskita Transpakuan. Selain Biskita Transpakuan, angkutan massal lain dengan skema BTS se-Indonesia juga dihentikan sementara.
Bima Arya menjelaskan, dalam surat tersebut disampaikan alasan mengapa angkutan massal berskema BTS dihentikan sementara. Yakni, karena ada pergantian dari sistem lelang umum menuju e-catalog yang memerlukan waktu.