REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS – Dengan diizinkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen menjadi catatan penting bagi MTs Negeri 3 Banyumas untuk memperbaiki skema pembelajaran yang selama pandemi dilakukan secara daring, dan kembali ke luring atau tatap muka.
Untuk mengoptimalkan PTM 100 persen, pihak madrasah mulai menyusun skema baru agar mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih optimal sehingga output dan outcome MTs Negeri 3 Banyumas di Silado Kecamatan Sumbang akan lebih baik.
Kepala MTs Negeri 3 Banyumas, Syarief Hidayat, mengatakan MTs Negeri 3 Banyumas mulai PTM 100 persen sejak Rabu (8/1.2022) sesuai dengan kebijakan Kemendikbud, Instruksi Bupati Banyumas serta hasil konsultasi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas dan memperhatikan kesepakatan 4 menteri.
"Kami telah memenuhi persyaratan pembelajaran tatap muka terbatas 100 persen yaitu guru dan karyawan sudah divaksin Covid 19 kedua 100 persen, siswa-siswi sudah vaksin Covid 19 kedua 100 persen, dan secara sarana dan prasarana sudah lolos dan mendapatkan ijin dari Gugus Covid Kabupaten," ujar Syarief, Jumat (14/1/2022).
Selain itu, masyarakat sekitar di desa Silado dan Kecamatan Sumbang untuk lansia sudah di vaksin 2 x lebih dari 70 persen.
Menurut Syarief, tentunya ada beberapa kendala yang dihadapi sebanyak 772 siswa siswi, 41 tenaga pendidik dan 15 tenaga kependidikan yang memulai dengan pola dan tatanan baru dalam KBM. Kendala utamanya yaitu di pagi hari saat kedatangan siswa-siswi serta saat penjemputan siswa siswi saat pulang.
Hal ini disebabkan lokasi madrasah yang berada di jalur alternatif Purwokerto-Banyumas yang sangat padat lalu lintasnya saat mau menyeberang jalan, sehingga dapat menimbulkan kemacetan.
"Untuk mengantisipasi hal tersebut pihak Madrasah mensiasati dengan cara memulangkan siswa-siswinya tidak bersamaan diantara rombongan belajarnya, kelas 7 dipulangkan jam 10.50 WIB, kelas 8 dipulangkan jam 11.00 WIB dan kelas 9 dipulangkan jam 11.10 WIB," jelasnya.
Untuk PTM 100 persen terbatas kali ini MTsN 3 Banyumas baru memberlakukan 4 jam pembelajaran dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan jam 11.00 WIB. Untuk hafalan biasanya di pagi hari.
Salah seorang Guru BK Ery Kusnanto mengatakan proses pembelajaran PTM cukup kondusif, berjalan lancar, anak sudah terbiasa dengan budaya dan adat istiadat baru dengan Prokes dan budaya 5M + 1D.
"Kalau ada sedikit anak keluar untuk ke belakang dan saat pergantian jam masih dalam batas kewajaran dan manusiawi, hal ini memang anak menunjukkan kegembiraan dan kangen suasana belajar-mengajar secara tatap muka," katanya.
Menurutnya penyampaian informasi dan ilmu bisa dan mudah di akses lewat medsos dan internet. Namun pedidikan karakter, sopan santun, etika, adat istiadat, akhidah akhlaq tidak bisa dipelajari sendiri dan posisi guru dalam hal ini tidak bisa tergantikan.