Jumat 14 Jan 2022 20:39 WIB

BPBD Banten Imbau Warga Tetap Waspada Gempa Susulan

Warga diimbau tetap waspada sampai benar-benar dinyatakan aman dari gempa susulan.

Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1/2022). Gempa berkekuatan 6,7 SR tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1/2022). Gempa berkekuatan 6,7 SR tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau warga terutama di wilayah Banten Selatan untuk tetap waspada adanya gempa susulan setelah gempa dengan kekuatan 6,7 magnitudo di Sumur Pandeglang, Jumat (14/1/2022).

"Sudah ada enam kali gempa susulan. Kami imbau warga tetap waspada sampai benar-benar dinyatakan aman," kata Kepala BPBD Banten Nana Suryana di Serang. 

Baca Juga

Ia mengimbau warga di sekitar Kecamatan Sumur untuk sementara waktu berada di luar rumah karena khawatir ada gempa susulan yang besar. Pihaknya masih melakukan pendataan kerusakan bangunan dan juga dampak lainnya dari gempa tersebut. 

Selain itu, BPBD Banten juga sudah menurunkan tim ke sejumlah kecamatan yang dekat dengan pusat gempa di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang. "Kita sedang mendata untuk memperolah data pasti kerusakan akibat gempa maupun dampak lainnya," kata Nana.

Warga di Banten Selatan merasakan getaran gempa bumi yang cukup keras sekitar 30 detik saat gempa terjadi yang berpusat di Barat Daya Sumur Kabupaten Pandeglang. "Ada sekitar 30 detik getarannya, sampai-sampai barang-barang di atas lemari pada jatuh," kata Epan, salah seorang warga Kecamatan Bayah di Lebak.

Epan mengatakan, getaran gempa terasa kencang di wilayah Bayah. Hingga orang-orang banyak yang berlarian keluar rumah dan berkumpul di tempat aman.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement