REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) menggelar aksi damai untuk mendukung tahanan perempuan yang saat ini berada dalam penjara-penjara Zionis Israel.
Berdasarkan laporan Palestinian Prisoners Society (PPS), sebanyak lebih dari 4.650 warga Palestina termasuk 200 anak-anak dan 40 perempuan, serta 450 tahanan administratif yang hingga kini masih berada di penjara-penjara Israel.
PPS juga mengungkapkan, 40 tahanan perempuan tersebut mengalami kekerasan, kondisi sulit, dan investigasi brutal di penjara Israel. Mereka mengalami penyiksaan psikologis dan perampasan kebutuhan dasar.
Aksi digelar AWG berlangsung mulai tanggal 10-30 Januari 2022. Dalam aksi ini AWG mengajak masyarakat untuk melakukan kampanye solidaritas melalui media sosial.
Selain itu, AWG menyerukan dan menggelar penyampaian doa Qunut Nazilah di setiap akhir sholat fardhu berjamaah di masjid satu bulan penuh mulai tanggal 25 Desember 2021 sampai 25 Januari 2022.
AWG juga menggelar webinar khusus solidaritas tahanan Palestina pada Rabu 12 Januari 2022, mengundang Syaikh Raid Salah (Syaikhul Aqsa) pejuang Palestina yang fokus pada pembebasan Masjid Al-Aqsa. Belum satu bulan ini, beliau baru dibebaskan kembali, setelah berulangkali di penjara oleh Zionis Israel.
Pembicara selanjutnya, yakni stadzah Samir Subaih, sosok pejuang muslimah Palestina, dimasukan penjara oleh Zionis Isrsel dalam keadaan hamil 1 bulan, hingga melahirkan dan membesarkan anaknya di Penjara tersebut.
AWG juga meluncurkan program bantuan kemanusiaan untuk keluarga tahanan perempuan Palestina. AWG akan menggelar lomba penulisan artikel dan puisi tentang tahanan perempuan Palestina.
Ketua Pelaksana Aksi, Maghfiroh dalam keterangan tertulisnnya, mengatakan, aksi damai ini digelar untuk menunjukkan dukungan masyarakat Indonesia kepada para tahanan Palestina khususnya perempuan yang menderita perlakuan buruk di penjara-penjara Israel.
Sebagai tindak lanjut dari kampanye itu, AWG berencana menggelar Konferensi Perempuan Internasional untuk Pembebasan Al Aqsa dan Palestina yang akan diselenggarakan oleh AWG pada bulan Maret mendatang.
Maghfiroh menuturkan, pada hari pertama digelar Aksi ini telah diikuti oleh ribuan orang dari masyarakat Indonesia di berbagai wilayah maupun para aktivis dan jurnalis internasional. Mereka menyatakan ikut mendukung Aksi Damai yang digelar oleh AWG ini sebagai bentuk solidaritas terhadap para tahanan perempuan Palestina.
Ia juga mengatakan, melalui aksi ini AWG mengajak masyarakat Internasional untuk melakukan aksi nyata pembelaan terhadap tahanan perempuan Palestina serta mendesak Zionis Israel membebaskan para tahanan administratif dan memberikan hak-hak dasar mereka di dalam penjara.
“AWG mengecam keras tindakan brutal yang dilakukan Zionis Israel terhadap para aktivis perempuan di penjara-penjara Israel. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap asas-asas kemanusiaan terlebih dilakukan terhadap Perempuan yang seharusnya dilindungi,” ujarnya.
Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum Muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina. AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya’ban 1429H/ 21 Agustus 2008 di Jakarta.