Jumat 14 Jan 2022 22:57 WIB

Listrik di Banten Sudah Pulih 100 Persen Usai Gempa Magnitudo 6,7

296 gardu distribusi yang terdampak gempa Banten sudah mulai menyala

Rep: Intan Pratiwi, Alkhaledi Kurnialam / Red: Nashih Nashrullah
Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1/2022). Gempa berkekuatan 6,7 SR tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1/2022). Gempa berkekuatan 6,7 SR tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pascagempa yang melanda Banten dengan magnitudo 6,7 yang berpusat di Sumur Kabupaten Pandeglang, saat ini listrik di Banten telah pulih 100 persen. 

Sebanyak 296 gardu distribusi yang melayani sekitar 21 ribu pelanggan dimana sebelumnya terdampak gempa, kini sudah seluruhnya menyala. 

Baca Juga

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Banten, Sandika Aflianto, menjelaskan PLN gerak cepat dalam memastikan listrik aman ke rumah warga.  

"Pada pukul 19.50 WIB, 100 persen sistem kelistrikan di Banten, terutama di dua wilayah dekat dengan pusat gempa sudah kembali pulih," ujar Sandika, Jumat (14/1/2022). 

Saat ini tercatat jumlah pelanggan di seluruh wilayah Banten sebanyak 3,6 juta. PLN memastikan sistem kelistrikan di wilayah lain masih terpantau aman. 

"Terima kasih kepada seluruh pelanggan yang mendukung PLN agar bisa fokus dalam penanganan dan percepatan pemulihan. Dan kepada seluruh petugas PLN, yantek dan tim yang bertugas saya sampaikan apresiasi," ujar Sandika. 

PLN saat ini sedang melakukan penyisiran pengamanan aliran listrik ke rumah-rumah yang mengalami kerusakan cukup parah. PLN juga mengimbau bagi pelanggan memastikan instalasi dalam rumah dalam kondisi aman sebelum menyalakan listriknya kembali.  

Sandika juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123 apabila terdapat gangguan kelistrikan yang dialami di sekitarnya. 

Anggota BPBD Pandeglang, Dedi Alparisi, menjelaskan gempa yang terjadi sekitar pukul 16.05 WIB ini sangat dirasakan masyarakat. Terlebih warga Selatan Pandeglang yang berada di pesisir pantai.  

"Memang ada di khusus di wilayah Selatan Cimanggu, Sumur memang ada kerusakan-kerusakan. Kalau di Kecamatan Sumur juga ada Puskesmas tapi memang tidak rusak berat ada retak-retak kayak plafon jatuh. Sama kalau di rumah penduduk juga ada yang terasnya roboh atau bagian belakang rumahnya rusak, "jelasnya kepada Republika.co.id, Jumat.  

Menurutnya, sementara ini masih mengumpulkan data-data terkait bencana gempa. 

Sementara salah seorang warga Pandeglang, Liliswati (45) mengaku sangat panik saat gempa tersebut terjadi. Warga di lingkungannya banyak yang juga panik dan berhamburan keluar rumah. "Terasa banget, lagi sholat pada keluar semua jadinya," terangnya.  

Beberapa keluarganya yang ada di pesisir seperti Kecamatan Sumur dan Labuhan bahkan mengisahkan bahwa masyarakat di sana sangat panik hingga ada yang mengungsi. 

Wilayah-wilayah di pesisir ini memang menjadi daerah yang terdampak tsunami cukup parah saat tsunami Pandeglang 2018 lalu.  

"Mau mengungsi sebagian yang di Labuan itu diberitahu keluarga. Labuan kan waktu tsunami yang lalu lumayan parah yang di teluk itu," terangnya.  

Gempa bumi Magnitudo 6,7 mengguncang Barat Daya Sumur, Pandeglang, Banten, Jumat (14/1/2022). Akibat bencana ini, beberapa rumah hingga fasilitas umum seperti sekolah dan Puskesmas rusak.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement