Jumat 14 Jan 2022 23:26 WIB

Banjarmasin Bertahap Amankan Lahan Pertanian

Lahan pertanian di Kota Banjarmasin makin tergerus.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Lahan pertanian. Banjarmasin bertahap amankan lahan pertanian.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Lahan pertanian. Banjarmasin bertahap amankan lahan pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui dinas ketahanan pangan, pertanian dan perikanan bertahap mengamankan lahan pertanian hingga bisa mencapai 5 hektare dimulai pada 2022 ini.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud di Banjarmasin, Jumat (14/1/2022), pemerintah kota sudah menguasai sekitar 1,3 hektare lahan pertanian saat ini, berada di wilayah Banjarmasin Timur. Dinyatakan dia, luasan lahan pertanian milik pemerintah kota ini akan ditambah dengan menganggarkannya mulai tahun ini, dengan harapan bisa mencapai 5 hektare.

Baca Juga

"Bukan di satu tempat, tapi rencananya ada dua titik dengan total luasnya 5 hektare," tuturnya.

Lahan yang ditaksir pemerintah kota tersebut, lanjut Makhmud, keduanya ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan tersebut, yakni, di Kelurahan Mantuil dan Kelurahan Tanjung Pagar. Menurut dia, pembelian lahan pertanian ini untuk program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kota Banjarmasin. "Harus dilakukan demikian oleh pemerintah kota, karena lahan pertanian makin menyempit dengan berkembangnya secara pesat pemukiman," tutur Makhmud.

Menurut dia, sebagai Ibu Kota Provinsi Kalsel, lahan pertanian di Kota Banjarmasin makin tergerus, hingga kini tersisa sekitar 2.000 hektare saja lagi, itu pun hanya ada cukup luasnya di tiga kecamatan. "Lahan pertanian di daerah kita ini tinggal di Kecamatan Banjarmasin Utara, Selatan dan Timur saja lagi, sementara Tengah dan Barat hampir tidak ada lagi," ujarnya.

Menurut Makhmud, pentingnya melestarikan lahan pertanian ini, yakni, untuk menjadi daerah resapan, sehingga bisa menanggulangi banjir. "Memang Pemkot penuh perjuangan untuk mempertahankan sisa lahan pertanian saat ini," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement