Sabtu 15 Jan 2022 03:12 WIB

Inovasi Rumah Sakit YARSI dalam Terapkan Konsep Syariah

Rumah Sakit YARSI jadi rumah sakit bersertifikasi syariah pertama di DKI Jakarta

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rumah Sakit YARSI jadi rumah sakit bersertifikasi syariah pertama di DKI Jakarta
Foto: istimewa
Rumah Sakit YARSI jadi rumah sakit bersertifikasi syariah pertama di DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewasa ini tren produk-produk syariah disambut dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, produk syariah menjadi sangat diminati di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari munculnya Bank Syariah, Hotel Syariah, Rumah Sakit Syariah, dan produk syariah lainnya.

Terkait rumah sakit syariah, yang membedakannya dengan konvensional adalah menerapkan ajaran agama islam dalam pelayanan kepada pasien. Seperti Rumah Sakit YARSI yang berkomitmen untuk menerapkan prinsip syariah dalam setiap aspek pelayanan yang diberikan. Tentunya setiap pasien yang dilayani mendapatkan kualitas pelayanan yang bermutu tinggi baik muslim maupun non-muslim. 

Sebagai rumah sakit berlandaskan syariah, YARSI ingin membuat rumah sakit yang ramah dan nyaman bagi seluruh pengunjung. Dalam praktik yang dilakukan, Rumah Sakit YARSI melayani pasien sesuai dengan gender, melayani dengan salam, melakukan bimbingan ibadah sehari-hari, pendampingan talqin, penjadwalan operasi elektif tidak berbentur waktu sholat, akad-akad syariah, dan lainnya. Dengan peralatan modern dan pelayanan yang ramah lagi amanah, Rumah Sakit YARSI akan terus berinovasi dan berusaha menerapkan syariat islam dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Ketua Komite Syariah Rumah Sakit YARSI, Dr. Ahmad Jamaluddin M.Kes menyatakan bahwa untuk mendapatkan sertifikasi syariah, rumah sakit harus berstatus akreditasi paripurna dari KARS, yang pada artinya standard rumah sakit sejak awal sudah memperhatikan mutu dan kualitas. Rumah sakit berlandaskan syariah juga memiliki nilai yang berorientasi pada pasien, keluarga dan masyarakat.