REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Provinsi Banten menyatakan, siap menjamin kehidupan korban gempa bumi berkekuatan 6,6 magnitudo yang terjadi pada Jumat (14/1/2022) sore pukul 16.05 WIB. "Kami menjamin kebutuhan dasar untuk warga korban gempa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro saat menggelar jumpa pers, di Pandeglang, Jumat malam.
Dia menjelaskan, Pemkab Pandeglang tengah melakukan pendataan berdasarkan hasil laporan dari aparatur kecamatan setempat. Ini karena pemerintah daerah akan memberikan jaminan kehidupan kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa.
Pendataan ini, katanya, dilakukan agar akurat untuk menerima bantuan kepada warga yang terdampak bencana gempa tektonik. Pemkab Pandeglang akan mengonsentrasikan bantuan pangan di tempat-tempat yang banyak korban gempa, termasuk tenda juga dapur umum.
Selain itu juga akan membangun tempat hunian sementara ( huntara) bagi warga yang rumahnya roboh atau rusak berat. "Kami mengutamakan pelayanan dasar agar mereka warga yang mengalami gempa tidak kerawanan pangan, " katanya.
Menurut dia, pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar nantinya akan dijamin oleh PemkabPandeglang, Pemerintah Provinsi Banten dan BNPB. Saat ini, ketersediaan logistik sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten.
Kemungkinan penyaluran bantuan pangan dan tenda, dilakukan Sabtu (15/1/2022) ke lokasi yang terdampak bencana gempa. Saat ini, kata dia, BPBD Pandeglang sampai pukul 21.00 WIB mencatat sebanyak 263 rumah yang mengalami kerusakan dan 10 gedung sekolah tersebar di 23 kecamatan. Namun, kecamatan yang terparah adalah Kecamatan Cimanggu, Cikeusik dan Sumur.
Selain itu juga tercatat dua warga Cikeusik mengalami luka ringan dan ditangani tenaga medis. "Kami akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yang terkena musibah itu, " kata Girgi Jantoro.