Sabtu 15 Jan 2022 09:29 WIB

Wakaf Salman Gandeng PT Pelindo Luncurkan Urban Farming Berbasis Masjid 

Dengan program urban farming maka masyarakat bisa memiliki ketahanan pangan. 

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Wakaf Salman berkerja sama dengan PT Pelindo (Persero) meluncurkan Program Urban Farming berbasis masjid di di Masjid An-Nuur, Cibeunying, Kota Bandung, agar masyarakat punya kemandirian pangan.
Foto: Istimewa
Wakaf Salman berkerja sama dengan PT Pelindo (Persero) meluncurkan Program Urban Farming berbasis masjid di di Masjid An-Nuur, Cibeunying, Kota Bandung, agar masyarakat punya kemandirian pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakaf Salman berkerja sama dengan PT Pelindo (Persero) meluncurkan Program Urban Farming berbasis masjid di di Masjid An-Nuur, Cibeunying, Kota Bandung, Jumat petang (15/1). Program ini dibuat didasari oleh rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap  masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. 

Menurut Manager Perencanaan dan Pengelolaan Program TJSL PT Pelindo, Dimas Giri Prabowo, pihaknya berharap dengan program urban farming maka masyarakat di lingkungan Masjid An-Nuur, Cibeunying, Kota Bandung bisa memiliki ketahanan pangan. "Kami merasakan keprihatinan terhadap dampak pandemi Covid-19 dan merasa perlu adanya kepedulian terhadap masyarakat," ujar Dimas Giri Prabowo.

Dimas mengatakan, program ini sejalan dengan program pemegang saham BUMN yang sustainable. Karena, da 3 pilar yang menjadi perhatian dari perusahaan BUMN  PT Pelindo sendiri. Yakni, Pendidikan, Lingkungan, dan Pembinaan UMK. 

"Maka dari itu, program ini diharapkan bisa berkelanjutan dan menyebar luas manfaatnya untuk masyarakat sekitar," katanya.

Direktur Wakaf Salman, Hari Utomo, menambhakan, pandemi yang merontokkan mental dan perekonomian masyarakat, menjadi salah satu faktor dibutuhkannya kegiatan yang dapat menegakkan kembali segi emosional maupun finansial masyarakat. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan, melalui kegiatan berkebun dan bertani.

Namun, kata dia, keterbatasan lahan untuk berkebun maupun bertani, menjadi kekhawatiran sejak lama terutama di daerah perkotaan. Ketahanan pangan di lingkungan masyarakat menjadi satu dari banyak hal yang sangat penting untuk dikembangkan. 

"Kami membuat program sosial kemanusiaan yang digagas oleh Wakaf Salman. Yakni, ketahanan pangan berbasis di lingkungan masjid. Harapannya semoga hal ini dapat menjadi sentra aktivitas sosial, ibadah, dan pemberdayaan umat," paparnya.

Hari Utomo mengatakan, saat ini, di Masjid An-Nuur tengah dilakukan panen hasil tani dan pembibitan ikan. Dengan adanya Program Pemberdayaan 1.000 Masjid ini diharapkan ke depan ada kolaborasi yang baik antara Wakaf Salman dengan stakeholder lainnya, untum merealisasikan target dari program tersebut.

“Kami membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mensukseskan program ini, kami harap titik ke 7 dari urban farming ini dapat menjadi dana yang produktif, bahkan menjadi salah satu ikon Kota Bandung," katanya. 

Menurut, Wahyu, selaku DKM Masjid An-Nuur, dia berterima kasih dengan adanya program urban farming ini. “Alhamdulilah kami sangat terbantu, mudah-mudahan ini akan terus berkembang. Selain tanaman hidroponik dan aquaponik yang sudah ada, selanjutnya kami akan memberdayakan ikan jenis lele dan ikan nila. Untuk panennya sendiri, bisa sampai 3 atau 5 bulan," paparnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement