REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memperkirakan perekonomian tumbuh 5,2 sampai 5,8 persen pada 2022. Hal ini apabila pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dan target herd immunity dapat tercapai.
Staf Ahli Menteri Keuangan Halim Alamsyah mengatakan target tersebut juga bisa tereaslisasi jika konsumsi masyarakat mulai pulih. "Pertumbuhan tersebut juga dapat tercapai apabila aktivitas produksi mulai normal, konsumsi masyarakat pulih dan mencapai kisaran lima persen," kata Halim dalam keterangan resmi, Sabtu (15/1/2022).
Menurutnya pemerintah juga perlu mengimplementasikan reformasi struktural guna mendorong arus investasi masuk yang diarahkan pada sektor-sektor bernilai tambah tinggi serta berorientasi ekspor. Adapun investasi ini juga perlu diprioritaskan sektor-sektor yang menciptakan banyak lapangan kerja berkualitas.
Halim menyebut terdapat tiga tantangan yang dihadapi semua negara pada 2022, antara lain fenomena inflasi dunia yang mengalami kenaikan karena pasokan dan permintaan yang terdisrupsi serta krisis energi.