Ahad 16 Jan 2022 07:25 WIB

PT INKA dan Indosat Kerja Sama Perkuat Teknologi

Indonesia tidak boleh menjadi negara tertinggal pada masa Revolusi Industri 4.0.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
PT Industri Kereta Api (Inka). PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) bekerja sama dengan PT Indosat Tbk dalam penyediaan solusi teknologi informasi dan komunikasi serta Internet of Things (IoT).
Foto: Wikipedia
PT Industri Kereta Api (Inka). PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) bekerja sama dengan PT Indosat Tbk dalam penyediaan solusi teknologi informasi dan komunikasi serta Internet of Things (IoT).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) bekerja sama dengan PT Indosat Tbk dalam penyediaan solusi teknologi informasi dan komunikasi serta Internet of Things (IoT) guna menjawab tantangan kemajuan global.

Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju mengatakan, kerja sama dilakukan dengan penandatanganan Mou tentang kerja sama penyediaan solusi informasi komunikasi teknologi dan IoT pada Jumat (14/1/2022). "MoU ini menjadi sebuah dasar bagi kedua pihak sehingga kedepannya dapat bekerja sama untuk menyelesaikan proyek yang ada," ujar Agung dalam keterangannya yang diterima di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (15/1/2022).

Baca Juga

Menurut dia, dalam waktu dekat INKA berencana memproduksi 8 unit baterai listrik yang akan ditunjukkan kepada khalayak dan peserta G20 bahwa IoT dari sistem transportasi telah berkembang dan berjalan. Hal itu juga terkait pembangunan sarana transportasi Bandara Yogayakarta-Solo yang juga akan dijalankan pada sekitar Maret atau April 2022.

"Hal-hal ini yang harus kami selesaikan dalam waktu dekat untuk membuat masyarakat Indonesia yakin bahwa Indonesia sudah masuk pada tahap kemajuan. Proyek-proyek ini merupakan proyek percontohan yang bisa menjadi bukti kepada masyarakat Indonesia akan kemajuan yang ada," jelas Agung.

Senada dengan Agung, Chief Business Officer PT Indosat Tbk Bayu Hanantasena mengatakan, MoU tersebut memiliki tujuan besar, tidak hanya sebatas G20 tetapi juga menjadikan Indonesia lebih maju. Kata Bayu, ia telah mengatakan kepada timnya di Indosat, Indonesia tidak boleh menjadi negara tertinggal pada masa Revolusi Industri 4.0.

Dengan potensi yang besar, jumlah penduduk yang banyak, dan penguasaan teknologi yang cukup mahir, memungkinkan Indonesia untuk bisa maju sejajar dengan negara lain. "Potensi-potensi tersebut terlihat dalam situasi di G-20 dimana Indonesia mulai menjadi negara yang diperhitungkan," kata Bayu.

Dengan bekerja sama dengan PT INKA, Indosat berharap bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang terdepan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement