Ahad 16 Jan 2022 17:05 WIB

Drama Penyanderaan di Sinagog Texas AS Berakhir, Pelaku Tewas

Empat orang disandera di dalam sebuah sinagog di Texas, AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Sesaat setelah pukul 17.00 waktu setempat, pihak berwenang mengawal seorang sandera keluar dari sinagoge Kongregasi Beth Israel di Colleyville, Texas, Sabtu, 15 Januari 2022.
Foto: AP Photo/Elias Valverde/The Dallas Morning Ne
Sesaat setelah pukul 17.00 waktu setempat, pihak berwenang mengawal seorang sandera keluar dari sinagoge Kongregasi Beth Israel di Colleyville, Texas, Sabtu, 15 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, COLLEYVILLE -- Badan Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) mengatakan pelaku penyanderaan di dalam sebuah sinagog di Texas meninggal dunia. Dalam siaran langsung pelaku terdengar menuntut pemerintah AS membebaskan neurosainstis Pakistan yang didakwa mencoba membunuh perwira AS di Afghanistan.

Pihak berwenang mengatakan satu dari empat sandera yang ditahan di Congregation Beth Israel di Colleyville dibebaskan selama penyanderaan yang berlangsung selama 10 jam. Tiga sandera lainnya berhasil diselamatkan setelah petugas masuk ke dalam sinagog.

Baca Juga

FBI mengatakan pelaku tewas dan Kepala Agen Khusus FBI Matt DeSarno menegaskan timnya akan menyelidiki "insiden penembakan" tersebut. Sementara itu, juru bicara FBI dan polisi menolak menjawab pertanyaan siapa yang menembak pelaku.

DeSarno mengatakan penyandera fokus pada isu yang tidak berkaitan langsung dengan masyarakat Yahudi di AS. Selain itu tidak terdapat indikasi pelaku memiliki rencana lain yang lebih luas tapi ia mengatakan cakupan penyelidikan FBI "akan dilakukan secara global."

Seorang petugas penegak hukum yang tidak berwenang membahas penyelidikan ini dan meminta namanya tidak disebutkan mengatakan pelaku meminta neorosaintis atau ahli saraf Pakistan Aafia Siddiqui. Pelaku juga meminta untuk bisa berbicara dengannya.

Saat ini Siddiqui yang diduga memiliki koneksi dengan al-Qaida sedang ditahan di penjara federal di Texas. DeSarno mengatakan pelaku sudah diidentifikasi.

"Namun kami belum dapat siap untuk merilis identitasnya atau mengkonfirmasi identitasnya saat ini," katanya, Ahad (16/1/2022).

Pihak berwenang mengatakan seorang rabbi di New York menerima panggilan telepon dari rabbi yang diyakini disandera di sinagognya meminta Siddiqui dibebaskan. Kemudian rabbi yang ditelepon menghubungi 911.

Juru bicara FBI Dallas Katie Chaumont mengatakan polisi menerima panggilan telepon dari sinagog dan langsung mengevakuasi warga sekitar. Ibadah di sinagog itu disiarkan langsung melalui Facebook.

Fort Worth Star-Telegram melaporkan dalam siaran langsung itu terdengar suara laki-laki marah dan berbicara mengenai agama. Tapi siaran tersebut tidak memperlihatkan apa yang terjadi di dalam sinagog.

"Anda harus melakukan sesuatu, saya tidak ingin melihat orang itu mati," kata pelaku sebelum siaran terputus.

Meta yang merupakan perusahaan induk Facebook mengkonfirmasi sudah menghapus video tersebut. Beberapa orang mendengar pelaku penyanderaan menyebut Siddiqui sebagai "saudarinya".

Baca: Ukraina Jadi Sasaran Peretas, NATO Gandeng untuk Pertahanan Siber

Namun direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam di Dallas Fort-Worth Texas, Faizan Syed mengatakan saudara kandung Siddiqui yakni Mohammad Siddiqui tidak terlibat dalam penyanderaan itu. Syed mengatakan lembaganya berharap dan berdoa agar orang-orang yang disandera selamat. 

Baca: Korea Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19

Baca: Gunung Bawah Laut Tonga Meletus, Jepang Hingga Kanada Terbitkan Peringatan Tsunami

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement