REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat, sekitar 10 orang anak dilaporkan masuk rumah sakit (RS) usai menjalani vaksinasi Covid-19. Diduga, anak-anak itu mengalami kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, terdapat beberapa orang anak yang diduga mengalami KIPI usai menjalani vaksinasi. Dari laporan itu, sejumlah anak harus dilarikan ke RS untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Dugaan KIPI ada beberapa yang terjadi yang ringan hingga perlu penanganan lebih lanjut. Yang ringan, hanya perlu ditangani di puskesmas. Yang lanjut, kami rujuk ke rumah sakit," kata dia, ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (16/1/2022).
Asep menyebutkan, terdapat sekitar 10 anak yang sempat dilarikan ke rumah sakit akibat diduga mengalami KIPI. Namun, setelah diperiksa, anak-anak itu mengalami gejala usai vaksinasi hanya karena kebetulan.
Ia menyontohkan, ada anak yang memakan cabai pagi-pagi. Setelah itu, anak itu melaksanakan vaksinasi Covid-19. Saat malam hari, anak itu mengalami gejala diare. "Kebanyakan hasil pemeriksaan medis, itu kebetulan. Itu bukan karena vaksin, tapi karena makan cabai," kata dia.
Menurut Asep, sekitar 10 anak yang diduga mengalami ke RS sudah mendapatkan perawatan oleh tenaga kesehatan. Anak-anak itu disebut sudah sehat kembali.
Ia mengatakan, sejumlah kasus itu disebut dugaaan lantaran untuk menetukan KIPI atau bukan harus melalui pemeriksaan lebih lanjut. Namun, berdasarkan pemeriksaan awal, gejala yang dirasakan akan usai vaksinasi bukan dikarenakan oleh vaksinnya. "Sampai saat ini belum ada temuan karena vaksinnya," kata dia.
Asep mengingatkan, kepada seluruh masyarakat yang hendak divaksin untuk menyiapkan kondisi kesehatannya. Sebab, vaksin diberikan kepada orang yang kondisinya sehat dan siap.
Ia menyebutkan, hingga saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama kepada anak usia 6-11 tahun telah mencapai 45 persen. Ditargetkan, pada akhir Februari pelaksanaan vaksinasi kepada anak dapat selesai 100 persen.