Ahad 16 Jan 2022 17:17 WIB

Pemkab Gunung Kidul Belum Adakan Pengetatan di Tempat Wisata

Dinkes Gunung Kidul berupaya menuntaskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Wisatawan duduk di landasan paralayang Watu Gupit menunggu senja, Purwosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Ahad (2/1). Di sini wisatawan bisa mencoba terbang tandem menggunakan paralayang. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat Pantai Parangtritis dari atas. Jika cuaca cerah wisatawan disuguhi pemandangan matahari terbenam. Untuk terbang tandem paralayang wisatawan dikenakan tarif Rp 450 ribu untuk satu orang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan duduk di landasan paralayang Watu Gupit menunggu senja, Purwosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Ahad (2/1). Di sini wisatawan bisa mencoba terbang tandem menggunakan paralayang. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat Pantai Parangtritis dari atas. Jika cuaca cerah wisatawan disuguhi pemandangan matahari terbenam. Untuk terbang tandem paralayang wisatawan dikenakan tarif Rp 450 ribu untuk satu orang.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum akan mengetatkan mobilitas masyarakat yang masuk dan keluar di wilayah tersebut dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19, khususnya varian omicron.

"Kami belum ada rencana pengetatan mobilitas masyarakat, namun kami memastikan tetap siaga dengan adanya potensi pennyebaran Covid-10, khususnya varian omicron," kata Bupati Gunung Kidul Sunaryanta di Gunung Kidul, Sabtu (15/1/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan Dinas Kesehatan Gunung Kidul dan pemangku kepentingan lainnya berupaya menuntaskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, baik vaksinasi anak usia 6-11 tahun hingga vaksinasi dosis ketiga atau penguat.

Vaksinasi merupakan salah satu upaya mengurangi dampak risiko bila masyarakat terkonfirmasi Covid-19. Sunaryanta juga berharap masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan saat beraktivitas. Program vaksinasi kini digencarkan untuk menekan potensi lonjakan kasus.

"Seperti penanganan Covid-19 di sisi kesehatan, tetap kami siapkan," katanya.

Sementara itu, Kapolres Gunung Kidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah mengatakan pengetatan mobilitas belum akan dilakukan. "Sejauh ini kami belum menerima petunjuk pengetatan mobilitas masyarakat di sektor transportasi," katanya.

Walau belum diperketat, Aditya menyatakan hingga kini pengawasan terhadap aktivitas masyarakat tetap berjalan, terutama di kawasan wisata, yang aktivitasnya tergolong tinggi.

"Pengawasan kami lakukan bersama tim gabungan satgas Covid-19," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement