REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Ukraina pada pekan lalu melakukan latihan militer menggunakan sistem pertahanan udara di dekat Krimea yang dicaplok oleh Rusia secara ilegal.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara model 9K33 Osa digunakan dalam latihan tersebut, yang berlangsung di wilayah Kherson di perbatasan dengan Krimea. Sistem pertahanan udara itu dapat mendeteksi target hingga 45 kilometer dan menghancurkan target dari jarak 10 kilometer.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah meluncurkan latihan militer dengan partisipasi lebih dari 10.000 tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina. Rusia, Ukraina dan NATO telah meningkatkan latihan militer karena ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena Kyiv secara terbuka menuduh Moskow merencanakan invasi dalam waktu dekat.
Pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea pada Februari 2014, dan Presiden Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah tersebut menjadi dua subjek federal terpisah dari Federasi Rusia pada bulan berikutnya.
Baca: Ukraina Jadi Sasaran Peretas, NATO Gandeng untuk Pertahanan Siber
Turki dan Amerika Serikat (AS), serta Majelis Umum PBB, memandang pencaplokan itu sebagai tindakan ilegal. Menurut PBB, pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di Donbas telah menyebabkan lebih dari 13.000 orang tewas sejak 2014. Wilayah itu adalah salah satu dari beberapa sumber gesekan antara Rusia dan Ukraina.
Baca: Korea Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19
Baca: Gunung Bawah Laut Tonga Meletus, Jepang Hingga Kanada Terbitkan Peringatan Tsunami