REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly akan berkunjung ke ibu kota Ukraina, Kiev pekan depan. Pemerintah Kanada mengatakan langkah itu diambil untuk menegaskan kembali dukungan Ottawa pada kedaulatan Ukraina dan upaya untuk mencegah "aksi agresif" Rusia.
Moskow menumpuk sekitar 100 ribu pasukan di perbatasan dengan Ukraina. Pada Jumat (14/1/2022) lalu, Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka khawatir Rusia mempersiapkan alasan untuk menginvasi Ukraina bila diplomasi gagal memenuhi tujuan mereka.
Kanada memiliki populasi keturunan Ukraina yang besar dan memiliki pengaruh geopolitik. Ottowa mengambil sikap tegas pada Moskow sejak aneksasi Krimea pada 2014.
"Rusia menumpuk pasukan dan peralatan di dalam dan sekitar Ukraina telah membahayakan seluruh kawasan, aksi agresif ini harus dicegah," kata Joly dalam pernyataannya, Ahad (16/1/2022).
"Kanada akan bekerja dengan mitra-mitra internasional untuk mempertahankan ketertiban berdasarkan peraturan internasional," tambahnya.
Dalam kunjungannya ke Ukraina, Joly akan bertemu dengan Perdana Menteri Denys Shmygal dan mengunjungi bagian barat negara itu. Ia akan berbicara dengan 200 prajurit Kanada yang sedang dalam misi latihan sejak 2015 lalu.
Juru bicara Departemen Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada Jumat (14/1/2022) lalu Deputi Menteri Luar Negeri Kanada Marta Morgan berbicara Deputi Menteri Luar Negeri AS Wendy R. Sherman. Mereka berjanji akan terus berkoordinasi untuk mencegah agresi Rusia pada Ukraina dan meminta Rusia menurunkan ketegangan.
Pada Selasa (11/1/2022) lalu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. "(Dan) menekankan setiap serangan militer ke Ukraina akan menimbulkan konsekuensi berat, termasuk sanksi-sanksi terkoordinasi," kata kantor Trudeau.
Baca: Ukraina Jadi Sasaran Peretas, NATO Gandeng untuk Pertahanan Siber
Kanada telah memberlakukan langkah hukuman paa lebih dari 440 individu dan entitas atas aneksasi Krimea. Joly juga akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels selama kunjungannya yang dimulai Ahad ini.
Baca: Korea Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19
Baca: Gunung Bawah Laut Tonga Meletus, Jepang Hingga Kanada Terbitkan Peringatan Tsunami