REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina membeli 32 helikopter Black Hawk S-70i dari PZL Mielec anak perusahaan Sikorsky Aircraft yang bermarkas di Polandia. Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan helikopter ini tambahan untuk 12 helikopter yang sudah ada.
Lorenzana mengatakan pembelian helikopter untuk meningkatkan kemampuan respons bencana. Ia mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan notifikasi pada 28 Desember lalu untuk membeli helikopter baru.
Proyek senilai 32 miliar peso atau 624 juta dolar AS ini dilengkapi dengan logistik pendukung dan pelatihan pilot dan kru perawat. Lorenzana mengatakan kontrak pembelian sudah dirancang.
Pengiriman lima unit pertama diperkirakan akan tiba pada 2023. Sisanya akan dikirimkan melalui tiga tahap, 10 unit pada tahun 2024, 10 unit pada tahun 2024 dan 7 unit pada tahun 2025.
"Kurangnya pesawat transportasi dan helikopter tidak pernah seburuk selama pandemi dan usai badai Rai," kata Lorenzana di di halaman Facebook miliknya, Ahad (16/1/2022).
"Hal ini diperparah oleh tuanya helikopter Huey yang secara ekonomis tidak lagi bisa dirawat," tambahnya.
Rai yang merupakan angin topan ke-15 dan paling mematikan menghantam Filipina tahun lalu. Sekitar 400 orang meninggal dunia dan sebagian besar wilayah tengah dan selatan negara itu hancur.
Baca: Ukraina Jadi Sasaran Peretas, NATO Gandeng untuk Pertahanan Siber
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB dalam pernyataannya mengatakan ratusan ribu orang masih membutuhkan bantuan makanan, air bersih, tempat tinggal sementara dan perlindungan, satu bulan usai bencana paling mematikan Filipina pada 2021 terjadi.
Baca: Korea Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19
Baca: Gunung Bawah Laut Tonga Meletus, Jepang Hingga Kanada Terbitkan Peringatan Tsunami