Ahad 16 Jan 2022 21:34 WIB

Vaksinasi Booster Belum Jadi Prioritas di Kabupaten Garut

Saat ini Garut masih fokus pada vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gita Amanda
 Saat ini Garut masih fokus untuk melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan kedua kepada masyarakat. (ilustrasi)
Foto: Humas PT KAI
Saat ini Garut masih fokus untuk melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan kedua kepada masyarakat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah memulai pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada masyarakat di Gedung Pendopo Kabipaten Garut, Sabtu (16/1/2022). Dalam pelaksanaan itu, masyarakat kalangan masyarakat lansia yang lebih diprioritaskan untuk mendapat booster.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan pelaksnaan vaksinasi booster itu tidak seperti pemberian dosis pertama atau kedua, yang menyediakan pelayanan secara door to door. Menurut dia, pemberian booster hanya dilakukan di puskesmas, klinik, rumah sakit, serta di fasilitas kesehatan lainnya.

Baca Juga

"Karena ini kan penguat saja," kata dia, Sabtu.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih fokus untuk melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan kedua kepada masyarakat. Sebab, belum seluruh masyarakat di Kabupaten Garut menjalani vaksinasi secara lengkap dua dosis. Apalagi, saat ini juga mulai dilakukan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun.

Rudy menyebutkan, para tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut masih terus melakukan door to door untuk memeberikan vaksinasi lengkap kepada masyarakat. Karena itu, pemberian booster belum menjadi prioritas utama.

Ia menyatakan, pihaknya belum dapat memberikan target waktu untuk pemberian booster dapat selesai. "Yang penting dosis satu dan dua selesai dulu. Namun, apabila peminat booster tinggi, kami akan tambah pelayanannya," kata dia.

Rudy menambahkan, pemberian booster di Kabupaten Garut sudah dapat diberikan kepada seluruh kalangan masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Namun, untuk tahap awal, Pemkab Garut memprioritaskan lansia untuk mendapatkan booster.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, sesuai surat keputusan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemberian booster telah boleh dilakukan di seluruh kabupaten/kota untuk lansia. Namun ada 273 kabupaten/kota yang cakupan vaksinasi dosis pertama secara umum telah 70 persen dan lansia 60 persen, bisa memberikan booster kepada non-lansia.

"Kabupaten Garut sudah masuk salah satu 273 kabupaten/kota itu, sudah bisa melakukan kepada masyarakat umum. Cakupan vaksinasi dosis pertama di Garut secara umum sudah 83 persen. Sementara lansia sudah 82 persen," kata dia, ketika dikonfirmasi, Ahad (16/1/2022).

Ia menjelaskan, vaksinasi dosis ketiga hanya bisa diberikan kepada orang yang berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapat vaksin dosis kedua dengan jarak minimal enam bulan. Menurut dia, warga yang telah memenuhi syarat sudah mendapat e-tiket di aplikasi PeduliLindungi untuk mendapatkan booster.

Terkait teknis pelaksanaan, pemberian booster dapat dilakukan di seluruh tempat vaksinasi. Masyarakat yang telah memenuhi syarat dan ingin mendapatkan booster, tinggal mendatangi tempat vaksinasi yang ada.

"Kami kan masih mengejar vaksinasi dosis kedua dulu hingga Maret. Strateginya, seperti kami melakukan vaksinasi dosis pertama, ada vaksinasi massal, door to door ke lingkungan. Yang sudah bisa booster, tinggal gabung ke layanan itu. Tidak ada kekhususan," kata dia.

Asep mengaku pihaknya belum memiliki target untuk pemberian booster. Sebab, menurut dia, belum semua masyarakat mau diberikan booster. Sementara nakes masih mengejar target untuk melakukan vaksinasi lengkap kepada seluruh warga Kabupaten Garut.

"Booster ini kan kebanyakan orang-orang yang mau divaksin. Bahkan mereka yang sudah menagih. Berarti mereka yang sudah mengerti," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement