REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Stasiun televisi pemerintah Rusia, Rossiya-1 melaporkan pekan depan Presiden Vladimir Putin akan menjamu Presiden Iran Ebrahim Raisi di Moskow. Pertemuan ini sebagai upaya Rusia membantu menyelesaikan negosiasi kesepakatan nuklir antara negara-negara besar dengan Teheran.
Dalam laporannya Ahad (16/1/2022) Rossiya-1 tidak mengungkapkan dengan tepat lokasi pertemuan kedua kepala negara itu digelar. Stasiun televisi tersebut juga tidak menjelaskan isu apa yang akan mereka bahas.
Rusia salah satu negara besar yang menandatangani kesepakatan nuklir Iran 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) bersama Inggris, Amerika Serikat (AS), China, Prancis, Jerman dan Uni Eropa. Kesepakatan itu mencabut sebagian sanksi kepada Iran sebagai gantinya Teheran menghentikan program nuklir mereka.
Pada 2018 lalu mantan Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan tersebut. Kemudian ia menerapkan kembali sanksi-sanksi yang dicabut JCPOA.
Sebagai balasannya Iran melanggar sejumlah ketentuan dalam kesepakatan nuklir tersebut. Pada Jumat (14/1/2022) lalu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan perundingan untuk menghidupkan kembali JCPOA sudah mengalami kemajuan.