Senin 17 Jan 2022 07:49 WIB

Gemakan Budaya Rengkuh Galuh, Relawan Deklarasi Erick Thohir Capres 2024

Menurutnya, Erick Thohir memiliki hubungan yang kuat dengan Jabar.

Balad Erick Thohir Kabupaten Ciamis.
Foto: Dok. Bal
Balad Erick Thohir Kabupaten Ciamis.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Dukungan kepada Erick Thohir untuk maju di Pemilihan Presiden 2024 semakin bergema. Relawan Balad Erick Thohir melanjutkan deklarasi di Ciamis pada Ahad (16/1) yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dengan nilai-nilai Rengkuh Galuh, nilai kesundaan yang tinggi.

Nilai tersebut masih dirasakan sampai saat ini, rengkuh artinya hormat, tidak sombong, dan rendah hati. Rengkuh Galuh diartikan sebagai upaya untuk menghormati dan menyanjung budaya masyarakat Tatar Galuh, Kabupaten Ciamis yang penuh dengan falsafah kesundaan yang kuat.

Baca Juga

Sekjen Balad Erick Thohir, Natsir Amir mengungkapkan salah satu alasan penting kenapa pihaknya memutuskan untuk mendeklarasikan Erick Thohir menjadi Capres di Pilpres 2024 adalah pentingnya segera mencari sosok pengganti Jokowi.

“Kepemimpinan Pak Jokowi telah terbukti menghadirkan banyak perubahan, di hampir semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Natsir dalam keterangan tertulisnya.

Perubahan tersebut, kata Natsir, mulai dari pondasi dasar infrastruktur. Hingga membangun sumber daya manusia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Berbagai capaian sukses telah dilakukan Erick Thohir di BUMN. Dengan semangat Transformasi yang menatukan sejumlah perusahaan (holding) BUMN, terbukti di debut tahun pertama 2020 saat menahkodai BUMN yang juga terjadi pandemi hebat, justru meraup profit 30 Triliun yang dipersembahkan untuk negara. 

Di tahun 2021, baru sembilan bulan berajalan, BUMN tercatat paling moncer meraih laba 61 T yang kemudian diperuntukan untuk pemulihan ekonomi nasional.  

Jika deklarasi dilakukan di Ciamis Jawa Barat, karena sejarah gemilang tanah pasundaan sangat terkait dengan sejarah sukses cPrabu Siliwangi yang memimpin pajajaran kala itu. 

Menurut Natsir, kerajaan Pajajaran mengalami puncak kejayaan saat dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja. Setalah menyatukan kedua kerajaan yakni Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda. Kedua kerajaan ini kemudian disatukan oleh Sri Baduga Maharaja yang bergelar Prabu Siliwangi yang sangat sukses di masanya.

Artinya Prabu Siliwangi memandang penyatuan sangat penting. Kemudian saat ini kita kenal dengan NKRI harga mati, bagaimana nilai-nilai kesatuan menjadi mutlak, itulah kunci sukses menuju negara yang merdeka dan berdaulat.  

Begitupun Erick Thohir, mengusung Merdeka Berdaulat di BUMN dengan  melakukan sejumlah Holding atau penyatuan perusahaan BUMN, terbukti berhasil dan mendapatkan banyak apresiasi. 

Oleh karena itu, kata dia, Erick Thohir perlu melanjutkan agenda besar Presiden Jokowi. Indonesia butuh Erick Thohir,jika negara ini ingin merdeka secara ekonomi dan lain sebagainya, maka jawabannya adalah Erick Thohir.

Alasan lain juga disampaikan Ketua Korda Balad Erick Thohir Kabupaten Ciamis. Menurutnya, Erick Thohir memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat Jawa Barat. Ibunda Erick, Edna Thohir berasal dari Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

"Darah Sunda mengalir deras dari ibunya, Edna Thohir. Ia lahir di Kadipaten, Majalengka," ujar Atep.

Dari Ayahnya, Erick Thohir, kata Atep belajar tentang pentingnya  menjaga nilai (value) dalam hidup. Sedangkan dari Sang Ibu, Erick Thohir mendapatkan kedisiplinan.

Ajaran soal nilai ini sama dengan apa yang dimiliki masyarakat Ciamis dan Priyangan, seperti budaya rengkuh.

"Soal pentingnya nilai ini sama dengan masyarakat Ciamis, yang kuat menjaga identitas kesundaannya. Seperti budaya rengkuh, dimana yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda," pungkas Ketua Korda Balad Erick Thohir Ciamis, Atep Hendi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement