Senin 17 Jan 2022 07:59 WIB

BMKG Sebut Potensi Cuaca Ekstrem Terjadi pada 17-22 Januari 2022

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi.

Red: Ani Nursalikah
Sejumlah kendaraan menerobos genangan air di jalan raya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/12/2021). Sejumlah jalan di Surabaya tergenang air akibar hujan deras. BMKG Sebut Potensi Cuaca Ekstrem Terjadi pada 17-22 Januari 2022
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah kendaraan menerobos genangan air di jalan raya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/12/2021). Sejumlah jalan di Surabaya tergenang air akibar hujan deras. BMKG Sebut Potensi Cuaca Ekstrem Terjadi pada 17-22 Januari 2022

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia mulai 17-22 Januari 2022.

"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan di sebagian besar wilayah Indonesia," ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (16/1/2022).

Baca Juga

Guswanto menjelaskan kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti Cold Surge atau Seruakan Massa Udara Dingin dari Asia menuju wilayah Indonesia, aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial di beberapa wilayah, pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.

"Kondisi tersebut secara signifikan dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan ke depan," ujar dia.

BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di wilayah Sumatra Barat, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur.

Kemudian potensi tersebut juga dapat terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo Sulawesi Tenggara. Selanjutnya, potensi cuaca ekstrem dikeluarkan untuk Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara itu, waspada potensi tinggi gelombang, dengan tinggi Gelombang 2,5 - 4,0 meter (Rough Sea) pada beberapa perairan di wilayah Indonesia, yaitu Laut Natuna Utara, Perairan utara Kep.Anambas-Kep.Natuna, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Perairan selatan Jawa Timur hingga P. Sumba, Perairan selatan P. Sawu hingga P. Rotte, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, Laut Arafuru, Perairan Kep.Sangihe-Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dll) dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dll. Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, melalui laman web http://www.bmkg.go.id, follow media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan android "Info BMKG," atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement