REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengutuk aksi penyanderaan yang terjadi di sebuah sinagog di Colleyville, Texas, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (15/1). Dia menyebut kejadian itu sebagai aksi teror.
“Pikiran saya bersama komunitas Yahudi dan semua yang terimbas aksi mengerikan di Texas. Kami mengutuk aksi terorisme dan anti-Semitisme ini,” kata Truss lewat akun Twitter pribadinya, Ahad (16/1).
Dia menegaskan Inggris berdiri bersama AS dalam membela hak-hak dan kebebasan warga dari mereka yang menyebarkan kebencian. Presiden AS Joe Biden juga telah mengecam aksi penyanderaan di sinagog Texas. “Itu adalah tindakan teror,” ujarnya di sela-sela kunjungannya ke Philadelphia.
Aksi penyanderaan di sinagog Colleyville berakhir saat Tim Penyelamat Sandera FBI melakukan penyerbuan pada Sabtu malam waktu setempat. Tindakan itu diambil setelah kebuntuan selama 10 jam. Seorang sandera dibebaskan tanpa cedera setelah ditahan selama enam jam. Sementara tiga sandera lainnya berhasil diselamatkan oleh tim FBI.
Pria yang menjadi pelaku penyanderaan tewas. Tersangka sempat mengaku sebagai saudara dari ahli saraf asal Pakistan, Aafia Siddiqui, yang menjalani hukuman 86 tahun penjara di AS. Siddiqui menerima vonis tersebut pada 2010 atas dakwaan menembak tentara dan agen FBI.
Tersangka, saat menjalin negosiasi dengan FBI, menuntut agar AS membebaskan Siddiqui. Namun, pengacara Siddiqui, Marwa Elbailly, mengatakan kepada CNN bahwa pelaku bukan saudara dari kliennya. Alih-alih bersimpati kepada pelaku, dia justru mengutuk aksi penyanderaan tersebut. Pasca kejadian tersebut, sinagog di seluruh AS meningkatkan pengamanan.