REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di era modern dan banyaknya media sosial yang dipakai, masyarakat mengharapkan keamanan untuk mencegah peretasan dan pelanggaran privasi. Namun, itu bisa menjadi boomerang bagi orang yang telah meninggal.
Kondisi tersebut akan menyulitkan keluarga atau teman untuk mengakses informasi penting seperti rekening bank, asuransi, atau foto serta video kenangan. Mungkin setelah meninggal, data pribadi yang tersimpan di media sosial akan hilang. Sejumlah perusahaan teknologi berusaha mengatasi masalah ini seperti Google, Facebook, dan Apple. Bagaimana mereka menangani kematian penggunanya?
Facebook menerapkan konsep penunjukan kontak warisan. Orang itu memiliki kewenangan untuk menjaga akun ketika Anda meninggal termasuk melihat kiriman dari pengaturan privasi apapun. Dia tidak dapat masuk ke akun Anda secara langsung tetapi dapat meminta agar akun tersebut “diingat” atau langsung dihapus.
Jika Anda tidak ingin data Facebook tetap ada setelah kematian, Anda dapat menentukannya dengan masuk ke menu Pengaturan & Privasi Facebook di web. Anda bisa mengklik Pengaturan > Umum > Pengaturan Peringatan. Jika Anda memilih untuk menghapus data Anda, Facebook akan menghapus semuanya secara permanen setelah seseorang memberi tahu mereka tentang kematian seseorang.
Selain itu, Anda bisa mengaktifkan akun kenangan. Meskipun profil yang diabadikan tidak muncul di pengingat ulang tahun atau saran teman, kontak lama Anda dapat menerima permintaan pertemanan, menukar gambar profil, mengubah pengaturan privasi, dan menyematkan upeti. Jika Anda telah mengizinkan, kontak lama Anda dapat mengunduh salinan konten apa pun yang telah Anda bagikan di platform termasuk foto, video, pos, acara, info kontak, dan daftar teman Anda.