REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Petenis Novak Djokovic tiba di Dubai pada Senin (17/1/2022) pagi setelah dideportasi dari Australia. Djokovic dideportasi setelah kalah dalam upaya pengadilan terakhir untuk tetap bisa tinggal di Negeri Kanguru tersebut.
Hakim Pengadilan Federal Australia menolak banding Djokovic setelah pemerintah Australia mencabut visa pemain tenis dunia itu, karena tidak divaksinasi. Keputusan tersebut mengakhiri harapan Djokovic untuk mempertahankan gelar juara Australia Open dan memenangkan rekor Grand Slam ke-21.
Pesawat Emirates yang membawa Djokovic mendarat di Dubai setelah penerbangan selama 13,5 jam dari Melbourne. Bandara Internasional Dubai tampak sepi pada Senin pagi, saat penerbangan dari Australia dan Asia mulai berdatangan. Penumpang yang wajib berjalan keluar dari terminal, bertepatam dengan kumandang adzan subuh.
Tidak diketahui ke mana Djokovic berencana melakukan perjalanan selanjutnya. Sementara turnamen tenis Dubai Duty Free, yang dimenangkan Djokovic pada 2020 akan dimulai pada 14 Februari. Dubai tidak menetapkan mandat vaksinasi kepada pelancong. Namun mereka harus menunjukkan hasil tes PCR negatif untuk naik ke pesawat.
Visa Djokovic awalnya dibatalkan pada 6 Januari oleh pejabat perbatasan yang memutuskan bahwa, dia tidak memenuhi syarat pengecualian medis dari untuk pengunjung yang tidak divaksinasi. Djokovic mendapatkan keringanan dari aturan vaksin turnamen, karena dia telah terinfeksi virus corona dalam enam bulan sebelumnya.
Djokovic memenangkan banding untuk tetap mengikuti turnamen, tetapi menteri imigrasi Australia kemudian mencabut visanya. Tiga hakim Pengadilan Federal pada Ahad (16/1) memutuskan dengan suara bulat untuk membatalkan visa Djokovic.
Vaksinasi menjadi persyaratan wajib bagi siapa pun di turnamen Australia Open, termasuk pemain, pelatih, atau siapa pun di lokasi turnamen. Lebih dari 95 persen dari 100 pemain dan ofisial yang terlibat dalam turnamen tersebut telah divaksinasi. Sementara, dua petenis yaitu Tennys Sandgren dari Amerika Serikat, dan Pierre-Hugues Herbert dari Prancis melewatkan turnamen besar pertama tahun ini karena persyaratan vaksin.
Upaya Djokovic untuk mendapatkan pengecualian medis karena tidak divaksinasi memicu kemarahan di Australia. Negara tersebut memberlakukan penguncian ketat di sejumlah kota, dan pembatasan perjalanan internasional untuk mengendalikan penyebaran virus corona.