Senin 17 Jan 2022 17:48 WIB

Vaksinasi Booster Lansia di Solo Terkendala Keterbatasan SDM

Pemkot sudah mengajukan permohonan distribusi vaksin kepada pemerintah pusat

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Petugas menyuntikkan vaksin booster COVID-19 untuk lansia di RSUD Ibu Fatmawati Sukarno, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/1/2022). Pemerintah Kota Solo mulai menggelar vaksinasi Booster COVID-19 pada tahap awal menyasar lansia dengan jumlah 400 orang dan menargetkan sebanyak 72 ribu lansia yang terdata di Kota Solo akan mendapatkan vaksinasi booster.
Foto: Antara/Maulana Surya
Petugas menyuntikkan vaksin booster COVID-19 untuk lansia di RSUD Ibu Fatmawati Sukarno, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/1/2022). Pemerintah Kota Solo mulai menggelar vaksinasi Booster COVID-19 pada tahap awal menyasar lansia dengan jumlah 400 orang dan menargetkan sebanyak 72 ribu lansia yang terdata di Kota Solo akan mendapatkan vaksinasi booster.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) kepada warga lanjut usia (lansia) di Kota Solo masih terus dilakukan sejak dicanangkan pada Jumat (14/1/2022). Lantaran keterbatasan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes), pelaksanaan vaksinasi booster tidak dikebut alias pelan-pelan. Sebab, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo masih melaksanakan program vaksinasi primer untuk anak usia 6-11 tahun.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, stok vaksin untuk booster masih terbatas. Pada hari pencanangan, sasaran vaksinasi booster sebanyak 150 lansia bertempat di RSUD Ngipang. Kemudian, pada Sabtu (15/1/2022) sasaran bertambah lantaran Jumat malam DKK mendapatkan pinjaman vaksin Astrazeneca sebanyak 2.000 dosis dari pemerintah daerah lain. Lokasi pelaksanaan vaksinasi juga diperluas di puskesmas.

Baca Juga

Kemudian, pekan ini jadwal vaksinasi sudah penuh untuk anak-anak sekolah usia 6-11 tahun. Selain jadwal vaksinasi dosis pertama, sebagian anak-anak sudah mulai diberikan suntikan dosis kedua."Anak sekolah penting, booster juga penting. Anak sekolah ini kan justru vaksin primer. Justru harus menjadi yang utama," kata Siti kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (17/1/2022).

Sedangkan untuk vaksinasi booster, pada Senin dijadwalkan sebanyak masing-masing 60 lansia di Puskesmas Gilingan dan Puskesmas Gajahan. Untuk sementara, teknis vaksinasi menggunakan undangan dari kelurahan setempat lantaran stok vaksin masih terbatas.

Selain itu, vaksinasi booster tidak seperti vaksin primer dimana siapa saja yang datang langsung bisa dilayani. Sesuai aturan, jarak penyuntikan vaksin booster minimal enam bulan sejak suntikan dosis kedua."Tidak bisa dikebut bukan karena vaksinnya habis tapi karena SDM. Tapi vaksinnya juga sedikit. Ini masih 1.500 dosis. Sampai Jumat jadwalnya sudah full anak sekolah," ungkapnya.

Siti menambahkan, DKK juga sudah mengajukan kiriman vaksin untuk booster kepada pemerintah pusat. Namun, dia belum bisa memastikan waktu kedatangan vaksin tersebut. Dia juga meminta agar masyarakat tenang karena vaksinasi booster dilakukan secara bertahap."Kemudian, lansia yang sudah punya e-tiket kita dulukan. Karena memang pedomannya harus mendahulukan lansia atau yang punya penyakit immunocompromized (penyakit kronis)," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan vaksinasi booster belum bisa dikebut lantaran stok vaksin sedikit. Pemkot masih menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat maupun pinjaman dari kabupaten/kota sekitar."Nanti kita usahakan ya. Kalau vaksinnya ada, stoknya cukup, kita ngebut kok. Tenang aja. Ternyata ada sedikit kendala. Mudah-mudahan ada kiriman dari Provinsi atau Pusat," ucap Gibran.

Dia menegaskan, Pemkot sudah mengajukan permohonan distribusi vaksin kepada pemerintah pusat. Karenanya, dia meminta kepada masyarakat agar sabar menunggu giliran mendapatkan vaksinasi booster, terutama bagi warga usia produktif. Sebab, pada tahap awal vaksinasi booster memang menyasar kelompok lansia. "Yang jelas, warga Kota Solo, mohon ditunggu untuk boosternya. Semua pasti kebagian. Tenang saja, enggak usah panik," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement