Senin 17 Jan 2022 18:05 WIB

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeroyok Anggota TNI Hingga Tewas di Pluit

Polisi menduga pelaku pengeroyokan anggota TNI di Pluit lebih dari tiga orang.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan (kiri) memberikan keterangan pers terkait kasus penembakan yang terjadi di Exit Tol Bintaro di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/12). Berdasarkan hasil gelar perkara, kepolisian menetapkan Ipda OS yang merupakan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus penembakan di Exit Tol Bintaro yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka tembak. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan (kiri) memberikan keterangan pers terkait kasus penembakan yang terjadi di Exit Tol Bintaro di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/12). Berdasarkan hasil gelar perkara, kepolisian menetapkan Ipda OS yang merupakan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus penembakan di Exit Tol Bintaro yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka tembak. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polisi telah menangkap tiga pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AD Pratu Sahdi (22) hingga tewas. Pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (16/1/2022) kemarin.

"Hari ini informasinya baru tiga yang diamankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, saat dikonfirmasi pada Senin (17/1/2022).

Baca Juga

Lanjut Zulpan, saat ini pihak kepolisian masih terus bergerak untuk menangkap para pelaku pengeroyokan. Pelaku pengeroyokan diduga lebih dari tiga orang. Ia berharap pihaknya segera mengamankan seluruh pelaku pengeroyokan tersebut.

"(Motif) belum bisa disampaikan nanti dirilis. Mudah-mudahan ketangkap semua," ujar Zulpan.

Menurut Zulpan, ada tiga orang yang menjadi korban pengeroyokan di sejumlah jalan. Awalnya kata Zulpan, S (22) tengah berjalan bersama dua temannya inisial SM (33), dan MS (30). Secara tiba ketiganya dihampiri empat pria yang berboncengan dengan dua sepeda motor.

Lalu, sambung Zulpan, para terduga pelaku menanyakan satu persatu korban apakah mereka orang Kupang. Kemudian SM menjawab bahwa ia bukan orang Kupang tapi orang Lampung. Setelah itu pelaku bertanya ke korban S dan korban tidak menjawab, akhirnya terjadi cekcok antara pelaku dan korban S.

"Keterangan para saksi, awalnya datang empat orang pelaku dengan mengendarai dua sepeda motor berboncengan. Kemudian turun dan mendatangi para saksi satu per satu menanyakan 'Apakah kamu orang Kupang'," tutur Zulpan.

Setelah cekcok itu, kata Zulpan, korban dan pelaku saling pukul dan salah satu pelaku mencekik leher korban S sambil memegang tangan korban. Kemudian pelaku lain menusuk korban S dengan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh dan tewas.

"Salah satu pelaku berkaos biru menusuk korban S menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur," ungkap Zulpan.

Setelah korban S tersungkur, lanjut Zulpan, salah satu pelaku secara membabi buta menyerang dua teman korban dengan senjata tajam. Akibatnya teman korban inisial SM dan MS terluka. Korban SM alami luka sobek di dada sebelah kanan dan punggung belakang dan jari manis sebelah kanan MS putus akibat serangan senjata tajam tersebut.

"Korban MS luka di bagian jari manis sebelah kanan putus dua ruas," kata Zulpan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement