Senin 17 Jan 2022 18:05 WIB

Dugaan Sejumlah Anak di Garut Alami KIPI Diinvestigasi

Sekitar 10 orang anak di Garut harus dirawat di rumah sakit usai menjalani vaksinasi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Sekitar 10 orang anak di Garut harus dirawat di rumah sakit usai menjalani vaksinasi. Ilustrasi.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Sekitar 10 orang anak di Garut harus dirawat di rumah sakit usai menjalani vaksinasi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sekitar 10 orang anak berusia 6-11 tahun di Kabupaten Garut harus dirujuk ke rumah sakit karena mengalami gejala usai menjalani vaksinasi Covid-19. Anak-anak itu diduga mengalami kejadian ikutan pasca-imuninasi (KIPI).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengakui adanya sejumlah anak yang diduga mengalami KIPI. Namun, ia belum mendapatkan laporan rinci terkait jumlah anak yang mengalami gejala usai divaksin.

Baca Juga

"Kami belum dapat laporan dari tim KIPI-nya, tapi memang ada yang dirujuk ke rumah sakit usai vaksinasi. Karena ada yang lemas, mual-muntah, atau sempat kejang. Jadi dirujuk," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (17/1/2022).

Ia menyebut berdasarkan data sementara, terdapat sekitar 10 orang anak yang harus dirawat di rumah sakit usai menjalani vaksinasi. Namun, sebagian sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya. Sementara sebagian lainnya masih dalam observasi tim medis.

Menurut Leli, sekitar 10 orang itu adalah anak-anak yang diduga mengalami KIPI yang lumayan berat. "Kalau digabung dengan KIPI yang ringan itu lebih dari 10 orang. Namun kalau dugaan KIPI berat dan harus dirujuk hanya sekitar 10 orang," kata dia.

Kendati demikian, masyarakat diminta tak perlu khawatir dengan adanya anak-anak yang dirujuk ke rumah sakit usai menjalani vaksinasi. Sebab, belum tentu gejala yang dirasakan anak disebabkan oleh vaksin Covid-19.

Ia juga mengimbau agar orang tua yang hendak membawa anaknya untuk menjalani vaksinasi menyiapkan dengan benar kondisi anaknya. "Bagusnya sebelum divaksin itu makan dulu, malamnya istirahat dulu. Anak harus dalam kondisi fit," kata dia.

Apabila muncul gejala KIPI, Leli meminta orang tua tak perlu panik. Sebab, gejala itu belum tentu disebabkan oleh vaksin Covid-19. "Insya Allah pemerintah akan menangani kasus-kasus diduga KIPI. Tak perlu takut. Kalau kita yakin, itu Insya Allah bisa sehat," ujar dia.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Kabupaten Garut, Willy Indrawilis, menerangkan masih ada sejumlah anak yang dirawat akibat diduga mengalami KIPI di RSUD dr Slamet, Kabupaten Garut. Namun, ia belum bisa memastikan penyebab gejala yang mucul pada anak usai divaksin itu disebabkan vaksin atau bukan. "Masih dalam investigasi," kata dia.

Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat tak perlu takut untuk divaksin. Apabila terjadi dugaaan KIPI, pihaknya akan melakukan penanganan dengan maksimal. "Kami juga sudah menyiapkan ruangan KIPI khusus anak. Kalau ada gejala setelah vaksinasi, pasti akan langsung dilakukan penanganam dengan baik," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement