Senin 17 Jan 2022 18:09 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Langkah Antisipasi DBD

Sepanjang Januari 2022 terdapat delapan kasus DBD dan pasiennya masih dirawat di RS.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di salah satu perumahan untuk mengantisipasi merebaknya nyamuk demam berdarah (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di salah satu perumahan untuk mengantisipasi merebaknya nyamuk demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mengoptimalkan peran kader kesehatan sebagai upaya mewaspadai dan mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki puncak musim penghujan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, sepanjang Januari 2022 terdapat delapan kasus DBD dimana saat ini pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kita juga berkoordinasi dengan seluruh Faskes di Kota Surabaya untuk segera melaporkan kasus demam dengan gejala yang menyerupai DBD. Kedua, berkoordinasi dengan Camat dan Lurah untuk menggerakkan semua elemen masyarakat dalam upaya pemberantasan,” kata Eri di Surabaya, Senin (17/1).

Baca Juga

Selain itu, kata Eri, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan peran kader kesehatan. Yakni melakukan pemantauan pada kondisi jentik di lingkungan permukiman di wilayahnya masing-masing secara rutin, minimal satu minggu sekali.

“Mereka juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 3M plus (Menutup, Menguras, dan Mengubur),” ujarnya