REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memverifikasi kerusakan bangunan rumah, sarana ibadah, kantor desa hingga gedung sekolah yang terdampak gempa tektonik beberapa hari lalu. Gempa berkekuatan 6,6 yang terjadi Jumat (14/1/2022).
"Dari hasil verifikasi itu nantinya dilaporkan kepada Bupati Itii Octavia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Senin (17/1/2022).
Pemerintah Kabupaten Lebak dalam verifikasi tersebut melibatkan dinas terkait, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan ( Perkimtan), juga BPBD setempat. Bangunan yang kondisinya rusak akibat gempa bumi itu nantinya akan dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, Pemerintah Provinsi Banten juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP).
"Kami secepatnya membuat hasil verifikasi bangunan rumah yang mengalami kerusakan itu untukdiajukan kepada Pemerintah Daerah," katanya.
Berdasarkan hasil pendataan BPBD Lebak dilaporkan jumlah rumah yang mengalami kerusakan tercatat sebanyak 274 unit terdiri dari rusak berat 16 unit. Rusak sedang sebanyak 32 unit, dan 226 rumah rusak ringan.
Selain itu delapan gedung sekolah rusak, seperti SMPN 3 Wanasalam, SDN 1 Sukaresmi, MAN Gunungkencana, SMP Satap 9 Bayah, dan MI Mathla'ul Anwar. Kerusakan lainnya, kata dia, sebuah kantor desa, enam masjid dan satu tempat usaha.
"Semua bangunan yang mengalami kerusakan akibat bencana alam akan mendapatkan bantuan perbaikan," katanya.
Gempa tektonik yang berpusat di Perairan Ujung Kulon Pandeglang terdampak di Kabupaten Lebak sebanyak 19 kecamatan. Kecamatan itu antara lain Cihara, Banjarsari, Cijaku, Malimping, Wanasalam, Gunungkencana, Cibadak dan Cirinten,Sobang, Cikulur, Rangkasbitung, Lebakgedong, Cigemblong, Leuwidamar, Bayah, Cibeber, Panggarangan, Bojongmanik, dan Kecamatan Cimarga.
Tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi itu, namun dua warga yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah. "Kedua warga itu sudah pulih kembali setelah menjalani perawatan medis di puskesmas setempat," katanya menjelaskan.