Selasa 18 Jan 2022 08:01 WIB

Gempa Afghanistan Barat, 26 Orang Meninggal

Diperkirakan jumlah korban meningkat akibat gempa di Afganistan barat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sedikitnya 26 orang tewas akibat gempa bumi yang melanda Afghanistan barat. Para korban meninggal ketika atap rumah mereka runtuh pada Senin (17/1/2022) di distrik Qadis, di provinsi barat Badghis.

"Lima wanita dan empat anak-anak termasuk di antara 26 orang yang tewas dalam gempa itu," kata juru bicara provinsi Baghdis, Baz Mohammad Sarwary, dilansir Aljazirah, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga

Sarwary menambahkan bahwa, empat orang mengalami luka-luka. Dia mengatakan, tim penyelamat pertama telah tiba di beberapa daerah yang terkena dampak di bawah hujan lebat. Sarwary memperkirakan jumlah korban dapat meningkat karena Badghis, yang berbatasan dengan Turkmenistan, adalah provinsi pegunungan dan salah satu daerah paling miskin dan terbelakang di Afghanistan.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa dangkal itu berkekuatan 5,3 skala ritcher. Kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 4,9 skala ritcher sekitar dua jam setelah gempa pertama. Menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania, gempa berada pada kedalaman 30 kilometer.

Sarwary mengatakan, gempa terasa di seluruh provinsi. Beberapa rumah di Qala-e-Naw, ibu kota provinsi, mengalami retakan tetapi tidak ada luka parah atau kerusakan yang meluas.

Kepala Pusat Operasi Darurat Kementerian Negara Urusan Darurat, Mullah Janan Saeqe, membenarkan jumlah korban tewas dan mengatakan lebih dari 700 rumah rusak. Gempa tersebut juga menimbulkan kerusakan rumah penduduk di distrik Muqr di provinsi Baghdis.

Afghanistan berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan dan krisis ekonomi. Distrik Qadis adalah salah satu daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan yang menghancurkan. Distrik tersebut hanya mendapatkan sedikit manfaat dari bantuan internasional dalam 20 tahun terakhir.

Afghanistan sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah dan bangunan yang dibangun dengan buruk di Afghanistan.

Pada 2015, hampir 280 orang tewas ketika gempa berkekuatan 7,5 skala ritcher yang berpusat di pegunungan melanda Asia Selatan. Sebagian besar kematian terjadi di Pakistan. Dalam bencana itu, 12 siswi Afghanistan tewas terinjak-injak saat mereka mencoba melarikan diri dari gedung sekolah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement