Selasa 18 Jan 2022 08:21 WIB

Erupsi Gunung Berapi di Tonga Sebabkan Kerusakan Signifikan

Kerusakan signifikan dilaporkan terjadi di sepanjang pantai barat pulau utama Tonga

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Dalam foto satelit yang diambil oleh Planet Labs PBC ini, sebuah pulau yang diciptakan oleh gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha
Foto: AP/Planet Labs PBC
Dalam foto satelit yang diambil oleh Planet Labs PBC ini, sebuah pulau yang diciptakan oleh gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kerusakan signifikan dilaporkan terjadi di sepanjang pantai barat pulau utama Tonga pada Selasa (18/1/2022). Kematian seorang perempuan warga negara Inggris pun telah dipastikan menyusul letusan gunung berapi bawah laut dan tsunami akhir pekan lalu.

Komisi Tinggi Selandia Baru melaporkan kerusakan di sepanjang pantai barat pulau utama Tongatapu dan tepi laut ibu kota, Nuku'alofa. Sebuah citra satelit yang diposting oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menunjukkan ada kerusakan pada sejumlah bangunan di pulau Nomuka.

Baca Juga

"Aktivitas vulkanik lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan," kata OCHA, melaporkan hanya kerusakan ringan tetapi menekankan bahwa penilaian formal, terutama pulau-pulau terluar, belum ditentukan.

Australia dan Selandia Baru mengirim penerbangan pengawasan untuk menilai kerusakan pada Senin (17/1/2022). Menteri Australia untuk Pasifik Zed Seselja mengatakan polisi Australia telah mengunjungi pantai dan melaporkan kerusakan signifikan dengan rumah-rumah terlempar.

Sedangkan korban meninggal dilaporkan adalah Angela Glover berusia 50 tahun. Saudara laki-lakinya, Nick Eleini, mengatakan Glover terbunuh saat mencoba menyelamatkan anjing-anjing yang dia rawat di tempat penampungan yang didirikan bersama suaminya di kepulauan Pasifik Selatan.

Eleini membenarkan bahwa tubuh saudaranya itu telah ditemukan. Penyiar negara Selandia Baru TVNZ sebelumnya melaporkan dia hilang setelah tersapu ombak sementara suaminya berhasil berpegangan pada pohon.

Kepulauan Pasifik Selatan sebagian besar tetap terputus dari dunia sejak letusan di pulau vulkanik tak berpenghuni Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai memutuskan kabel komunikasi bawah laut utamanya. Komisi Tinggi Selandia Baru menyatakan, lapisan abu tebal menyelimuti seluruh pulau dan sedang berupaya membangun komunikasi dengan pulau-pulau kecil sebagai prioritas.

PBB mengatakan sinyal marabahaya terdeteksi di kelompok pulau Ha'apai yang terisolasi dan dataran rendah. Pihaknya memiliki kekhawatiran khusus tentang pulau Fonoi dan Mango. Menurut pemerintah Tonga, 36 orang tinggal di Mango dan 69 di Fonoi.

Dampak letusan besar itu terasa hingga Fiji, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Jepang. Sebanyak dua orang tenggelam di pantai di Peru utara karena gelombang tinggi yang disebabkan oleh tsunami, sementara pejabat di Jepang melaporkan beberapa evakuasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement