Selasa 18 Jan 2022 10:32 WIB

PPI Teken Kontrak Ekspor 3.000 Ton Kopi ke Mesir

Ekspor ini telah berlangsung sejak September 2021 dan direncanakan sepanjang 2022

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja mengangkat karung kopi di gudang penyimpanan kopi (ilustrasi)
Foto: Antara/Moch Asim
Pekerja mengangkat karung kopi di gudang penyimpanan kopi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI berhasil mendapatkan kontrak jual beli ekspor kopi ke Mesir sebanyak tiga ribu ton untuk periode Januari sampai Desember 2022. Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati mengatakan ekspor ini telah berlangsung sejak September 2021 dan direncanakan sepanjang 2022 berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani PPI dengan Mesir dilaksanakan secara regular. 

Nina menyebut kerja sama bilateral ini merupakan salah satu langkah membangun kekuatan ekonomi di wilayah masing-masing yang dapat memperluas akses pasar produk Indonesia lainnya menuju Afrika, Eropa dan Timur Tengah. "Kopi Indonesia menjadi salah satu komoditas yang memenuhi kebutuhan kopi di Mesir. Hal ini menjadi pemicu bagi kita dan petani kopi lokal untuk terus menjaga kualitas kopi dan meningkatkan hasil produksi. Ke depannya kerja sama ini tetap terjalin dan memperluas jangkauan ekspor untuk produk-produk lainnya, pun dengan produk dan komoditi dari anggota ID Food," ucap Nina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/1).

Baca Juga

Direktur Komersial dan Pengembangan PPI Andry menyampaikan ekspor ini akan berjalan regular sepanjang 2022. PPI, ucap Andry, akan terus mendukung petani lokal dalam meningkatkan hasil produksi secara kualitas dan kuantitas. "Kita akan jaga dari hulu sampai hilir, untuk mendorong efektivitas rantai pasok kopi dan proses value added dari komoditi kopi tersebut supaya go global," ujar Andry.

Andry mengatakan ekspor perdana di 2022 akan dilepas pada minggu ketiga Januari 2022 dari Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung. Kata Andry, hal ini sejalan dengan arahan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada launching ID Food yang mana perlunya pengaturan pengadaan dan logistik yang baik di tahun ini, serta memastikan ketersediaan barang, keterjangkauan barang serta mempunyai nilai tambah yang luar biasa dari ekspor.

Sementara Menteri BUMN Erick Thohir pada kesempatan yang sama mengatakan BUMN Holding Pangan akan berperan sebagai penyeimbang market untuk memastikan pertumbuhan ekonomi bangsa dan mendorong peningkatan rantai pasok pangan dengan menjaga stabilitas rantai pasok pangan.

"PPI sebagai anggota ID Food bersama PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, PT Garam dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang berperan sebagai Induk Holding BUMN Pangan fokus memperkuat perekonomian Indonesia melalui upaya-upaya strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional," kata Andry menambahkan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement