Selasa 18 Jan 2022 10:42 WIB

Eks Penasihat PM Inggris: Johnson Menyetujui Pesta di Downing Street

Boris Johnson mengetahui ada pesta yang digelar di Downing Street selama lockdown

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Halaman depan surat kabar Inggris di London, Inggris, 13 Januari 2022. Media Inggris telah bereaksi terhadap permintaan maaf Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di parlemen menyusul tuduhan pesta penguncian di mana ia dikatakan telah menghadiri pesta kebun di Downing Street selama penguncian pada bulan Mei 2020. Banyak Anggota Parlemen meminta Perdana Menteri untuk mengundurkan diri.
Foto: EPA-EFE/Andy Rain
Halaman depan surat kabar Inggris di London, Inggris, 13 Januari 2022. Media Inggris telah bereaksi terhadap permintaan maaf Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di parlemen menyusul tuduhan pesta penguncian di mana ia dikatakan telah menghadiri pesta kebun di Downing Street selama penguncian pada bulan Mei 2020. Banyak Anggota Parlemen meminta Perdana Menteri untuk mengundurkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang mantan penasihat senior Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, dia berani bersumpah bahwa Johnson mengetahui ada pesta yang digelar di Downing Street selama penguncian atau lockdown Covid-19. Dominic Cummings menuding Johnson telah berbohong kepada parlemen.

Cummings mengatakan di Twitter, perdana menteri telah setuju bahwa pesta minuman alkohol harus dilanjutkan. Cummings merupakan salah satu arsitek Brexit dan mantan penasihat senior Johnson. Dia meninggalkan pemerintahan pada November 2020.

Baca Juga

"Bukan hanya saya, tetapi ada saksi mata lain yang membahas hal ini. Inilah yang terjadi," ujar Cummings.

Pekan lalu ITV News menerbitkan undangan email dari Sekretaris Pribadi Utama Johnson, Martin Reynolds terkait acara pesta pada 20 Mei 2020. Dalam undangan tersebut, Reynolds menulis agar masing-masing peserta membawa minuman alkohol.

Cummings mengatakan, Reynolds diminta untuk membatalkan undangan oleh dua orang. Reynolds kemudian bertanya kepada Johnson apakah pesta itu harus dilanjutkan.

"PM menyetujuinya," kata Cummings

Sebelumnya, juru bicara Johnson membantah bahwa perdana menteri mengetahui tentang pesta pada 20 Mei 2020. "Tidak benar untuk mengatakan bahwa perdana menteri telah menerima pemberitahuan atau peringatan sebelumnya," kata juru bicara itu.

Media Inggris melaporkan bahwa, setidaknya 11 pesta terjadi di Downing Street yang merupakan kediaman dan kantor resmi perdana menteri. Termasuk dua pesta yang digelar pada malam pemakaman Pangeran Philip pada April 2021. Perhelatan pesta juga digelar di departemen pemerintah lainnya antara Mei 2020 dan April 2021, ketika pemerintah menerapkan aturan pembatasan sosial untuk menekan kasus Covid-19.

Sebelumnya Johnson pada Jumat (14/1) meminta maaf kepada Ratu Elizabeth II atas dua pesta yang diadakan di Downing Street atau juga dikenal sebagai No.10 pada malam pemakaman Pangeran Philip. Juru bicara perdana menteri mengatakan, mereka menyesalkan kejadian tersebut.

"Sangat disesalkan bahwa ini terjadi pada saat berkabung nasional, dan No. 10 telah meminta maaf kepada istana," kata juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson, dilansir Anadolu Agency.

Dua pesta yang digelar di Downing Street digelar bertepatan dengan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus korona. Ketika itu, pemerintah Inggris melarang pertemuan di dalam ruangan dan membatasi pertemuan di luar ruangan maksimal enam orang.

"Anda telah mendengar dari Perdana Menteri minggu ini, dia mengakui No.10 harus dipegang dengan standar tertinggi dan bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak kami lakukan dengan benar," kata juru bicara perdana menteri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement