REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Holding Pangan atau ID Food mendukung program akselerasi peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan yang diusung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun ini.
Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan ID Food melalui anggota holdingnya yang bergerak di sektor perikanan, PT Perikanan Indonesia (Persero) atau PPI terus memperkuat portofolio bisnis perikanan dengan peningkatan produktivitas, ekspor, dan kemitraan dengan nelayan.
Menurut Arief, perikanan adalah salah satu sektor penting, terlebih bagi Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai kedua terpanjang di dunia.
"Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini sehingga upaya memperkuat sektor perikanan harus menjadi kerja kolektif yang didasari komitmen dan kolaborasi yang berkelanjutan," ujar Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/1).
Arief mengatakan hal ini juga sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa demi membangun ketahanan pangan, terutama di industri perikanan Indonesia, perusahaan-perusahaan BUMN harus memberikan dukungan maksimal agar para nelayan naik kelas, serta dukungan distribusi hasil tangkapan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.
"Sejalan dengan arahan Menteri Erick untuk bantu nelayan naik kelas, diharapkan BUMN pangan sektor perikanan dapat mewujudkannya dengan terus menyerap hasil tangkapan nelayan dan mendistribusikan ke mancanegara," ucap Arief.
Arief mengatakan ID Food semakin intensif menggenjot sektor perikanan, salah satunya mendorong peningkatan ekspor produk perikanan dan kelautan setelah resmi terbentuk beberapa waktu lalu.
"Kegiatan ekspor di sektor perikanan merupakan salah satu penyumbang devisa negara, oleh karenanya kami terus dorong serta siapkan infrastruktur dan sumber dayanya agar produk perikanan dan kelautan ID Food memenuhi standar kualitas ekspor," ungkap Arief.
Baca juga: Dukung DiIndonesiaAja, Garuda Indonesia Siapkan Program Wisata Nusantara
ID Food, lanjut Arief, juga melakukan optimalisasi potensi perikanan di berbagai daerah melalui PPI. Arief menyampaikan PT Perikanan Indonesia (Persero) pada 2021 telah melakukan ekspor gurita ke Amerika Serikat yang diberangkatkan dari Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mana gurita menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diekspor dari Sulsel.
Selain itu, ungkap Arief, Perindo juga telah melakukan ekspor ikan Black Marlin ke Filipina dari Bali dan ekspor Gurita ke Jepang dari Aceh. Arief menyampaikan ID Food saat ini tengah berupaya menambah daftar negara tujuan dan jenis produk perikanan yang akan diekspor.
"Untuk meningkatkan ketersediaan dan menjaga keberlanjutan, Perindo terus memperkuat perannya sebagai off taker hasil tangkapan nelayan. Selain untuk memastikan stok, hal tersebut juga dalam rangka membantu nelayan memiliki kepastian pasar," kata Arief.
Direktur Utama Perindo Sigit Muhartono mengatakan peningkatan aktivitas ekspor ini tidak terlepas dari kesiapan sarana dan prasarana produksi pendukung seperti Air Blast Frezer (ABF) dan Cold Storage.
"Untuk mendukung aktivitas ekspor produk perikanan yang semakin masif, kami terus melakukan penguatan sarana produksi. Hal tersebut untuk memastikan produk yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik," ujar Sigit.
Sigit berharap aktivitas ekspor yang terus digenjot ini akan berkontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah serta turut memperkuat sektor perikanan nasional dan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai mitra strategis perusahaan.