REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Rafael Benitez akhirnya bereaksi setelah resmi dipecat Everton. Ia menganalisis sepak terjangnya selama menangani the Toffees.
Kurang dari tujuh bulan ia melatih rival sekota Liverpool itu. Tepatnya dari 30 Juni 2021 hingga 16 Januari 2022. Total, Benitez mendampingi Richarlison dan rekan-rekan dalam 22 pertandingan.
Selama periode tersebut, Everton hanya meraih tujuh kemenangan, dan merasakan 10 kekalahan. Sisanya, lima duel berkesudahan imbang. Sang arsitek diberhentikan usai the Toffees ditumbangkan tim papan bawah, Norwich City.
Setelah terdiam sejenak, Benitez angkat bicara. Ia mengaku mencintai kota pelabuhan itu. Sehingga ia menerima tantangan menjadi juru taktik Everton.
"Tetapi ketika anda berada di dalamnya, anda menyadari betapa besarnya tugas itu," kata sosok yang juga pernah membesut Liverpool ini, dikutip dari sportsmole, Selasa (18/1).
Benitez menegaskan, sejak hari mereka, ia dan stafnya bekerja dengan komitmen penuh. Mereka berusaha memberikan segalanya. Tapi pada saat yang sama, ia berjuang untuk memenangkan hati penggemar.
Ini sebuah tantangan lain. Mengingat masa lalu pria Spanyol itu pernah menangani the Reds. Maklum dua klub sekota tentunya terlibat rivalitas memanas, bertahun-tahun.
"Situasi keuangan, disusul cedera pemain, membuat segalanya menjadi lebih sulit," ujar Benitez.
Ia masih yakin bisa bangkit dari keterpurukan. Asalkan pemain yang cedera sudah sembuh. Kemudian klub mendatangkan jugador anyar sesuai kebutuhan mereka.
Tapi tak ada kesempatan lanjutan bagi Benitez. Everton mulai mengarahkan radar pada sosok lain. Pelatih Belgia, Roberto Martinez masuk dalam pantauan the Toffees.