REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Salah satu harimau paling terkenal di India bernama Collarwali mati pada akhir pekan lalu dalam usia 16 tahun. Dia memainkan peran besar dalam mengubah nasib suaka Cagar Alam Harimau Pench di negara bagian Madhya Pradesh.
Collarwali meninggal pada Sabtu (15/1/2022) malam karena komplikasi akibat usia tua. Naturalis, petugas hutan, dan fotografer satwa liar berbicara dengan penuh kasih tentang binatang yang mereka saksikan tumbuh di cagar alam yang diyakini telah mengilhami karya klasik Rudyard Kipling, The Jungle Book.
Harimau itu melahirkan 29 anak selama hidupnya. Sebanyak 25 di antaranya selamat dan menjadi rekor di India, mungkin dunia. Tiga anak pertamanya mati karena pneumonia pada 2008 tetapi dia segera menyenangkan para ahli dengan menghasilkan anak yang relatif singkat.
Sementara kebanyakan harimau betina memelihara anaknya selama lebih dari dua tahun, Collarwali mendorong mereka untuk mandiri lebih awal dengan meninggalkan di daerah yang banyak mangsa. "Dia adalah ibu yang kuat, terkadang membunuh dua kali sehari untuk memberi makan anaknya," kata dokter hewan Cagar Alam Harimau Pench yang merawat Collarwali beberapa kali selama hidupnya, Dr Akhilesh Mishra.
Baca juga : Sejarah Hari Ini: Indira Gandhi Jadi PM Perempuan Pertama India
Hewan ini pun membintangi film dokumenter BBC Wildlife berjudul Spy in the Jungle. Film tersebut melacak kehidupan empat anak harimau selama dua tahun. Naturalis yang berhubungan dengan Pench dimulai pada 2004, Prabir Patil, menyatakan, film dokumenter itu memicu lonjakan pengunjung ke taman suaka, banyak dari mereka akan menanyakan Collarwali dan ibunya yang karismatik.
Collarwali lahir pada 2005 sebagai T-15 dari ibunya,yang dikenal sebagai "badi mata" atau "ibu besar" juga merupakan harimau betina yang terkenal. Nama ayahnya adalah T-1. Kemudian, dia dipanggil Collarwali atau yang memiliki kerah karena dia menjadi harimau betina pertama di taman yang dipasangi kerah radio. Alat ini memungkinkannya untuk dipelajari selama beberapa tahun.
Collarwali juga dengan sayang disebut "mataram" atau "ibu yang dihormati" oleh pecinta satwa liar. "Sebelum Collarwali lahir, penampakan harimau jarang terjadi di Pench. Tapi dia segera menjadi harimau yang paling sering terlihat di sini," kata Patil dikutip dari BBC.
Pelestari Vivek Menon menyebutnya wajah Pench dan memuji temperamennya yang tidak biasa. "Memungkinkan begitu banyak pengunjung dan fotografer untuk mendokumentasikan dia dan anaknya," ujarnya.
Baca juga : Make in India, Sisi Lain Upaya Diskriminasi Muslim Secara Ekonomi
India adalah rumah bagi lebih dari 70 persen harimau dunia dengan jumlahnya telah menurun meski kini mulai meningkat menjadi 2.976. Setiap tahun, ribuan turis mengunjungi 51 cagar alam harimau yang tersebar di seluruh India, berharap bisa melihat sekilas hewan yang agung itu.
Collarwali dikremasi pada Ahad (16/1/2022) di tanah terbuka di cagar alam setelah staf, naturalis, dan penduduk desa setempat mempersembahkan bunga dan doa. Sebuah video obituari yang dibuat oleh staf dibuka dengan rekaman dia berbaring di rumput, nyaman di rumahnya, saat kata-kata untuk mengungkapkan rasa sayang kepada Collarwali muncul di layar. Begitulah cara orang-orang yang mencintainya akan mengingatnya.