Barata Indonesia Optimalkan Pemanfaatan TKDN dalam Produk Andalan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Logo PT Barata Indonesia (Persero). | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Barata Indonesia (persero) terus mendorong pengoptimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap produk yang dihasilkan perseroan. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya sertifikat 'Sah Tanda Capaian TKDN' dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk produk andalan perseroan.
"Sertifikat tersebut terdiri dari produk komponen minyak dan gas hingga produk perkeretaapian memiliki TKDN sebesar 56,96 persen," kata Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia, Sulistyo Handoko, Selasa (18/1).
Sulis mengatakan, pemenuhan TKDN dari setiap produk unggulan Barata Indonesia, merupakan upaya perseroan untuk mendorong produktivitas serta daya saing industri manufaktur nasional. Menurutnya dengan terus meningkatkan TKDN produk andalan, dapat mengurangi ketergantungan akan produk-produk asing yang membanjiri pasar saat ini.
”Karena itu, dukungan dari pemerintah baik itu dari segi regulasi maupun kebijakan akan penggunaan produk-produk yang memenuhi TKDN dalam proyek strategis, akan sangat membantu bagi industri manufaktur nasional agar dapat terus mengambil peran sekaligus meningkatkan kualitas industri manufaktur nasional itu sendiri, “ ujar Sulis.
Ia melanjutkan, untuk memenuhi persyaratan kualitas produk yang dihasilkan, Barata Indonesia tidak hanya melengkapi sertifikat TKDN dari Kemenperin RI dalam tiap produk andalannya. Apalagi untuk produk komponen kereta api, Barata Indonesia masih menjadi satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki sertifikat AAR (Association of American Railroads).
Sertifikat tersebut ditujukan untuk kontraktor di Industri Kereta Api yang menyangkut, pembuatan, pengadaan, identifikasi bahan pengemasan, dan juga penyimpanan. Dengan sertifikat tersebut, Barata Indonesia dapat melakukan ekspor dan memasarkan produk komponen kereta api hingga pasar Amerika Serikat.
Tak hanya itu, Barata Indonesia turut meningkatkan TKDN produk pembangkit listrik melalui Pabrik Komponen Turbin, di antaranya Combustion Chamber, Condensor serta Blade Ring. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang manufaktur, Barata Indonesia juga diakui Sulis terus berkomitmen untuk menggunakan produk-produk dalam negeri dan juga melibatkan industri domestik dalam setiap proses bisnis yang dijalankan.
"Pencapaian sertifikasi TKDN di atas 50 persen ini merupakan kekuatan bagi perseroan. Terutama dalam rangka mendorong pemanfaatan potensi dalam negeri pada proyek strategis nasional serta memperkuat daya saing industri manufaktur untuk menjadi pemain dalam Global Value Chains," kata dia.