Selasa 18 Jan 2022 18:54 WIB

Kurniawan Dwi Yulianto Gembira Sanksi WADA Segera Dicabut

WADA dilaporkan akan mencabut sanksi untuk Indonesia pada Februari.

Mantan striker timnas Indonesia,  Kurniawan Dwi Yulianto.
Foto: Istimewa
Mantan striker timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda sepak bola Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto menyambut gembira bendera Merah Putih akhirnya bisa berkibar lagi di ajang olahraga internasional. Ini seiring sanksi WADA (Lembaga Anti-Doping Dunia) untuk Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) yang akan dicabut per Februari mendatang.

"Pertama, Alhamdulilah karena pada akhirnya semua atlet Indonesia bisa mengibarkan bendera Merah Putih di segala event," kata Kurniawan, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga

Kurniawan yang baru saja dipercaya menjadi Asisten Pelatih Tim Seri B Italia Como 1907 itu mengatakan, kebanggaan terbesar sebagai atlet adalah bisa mengibarkan bendera Merah Putih di ajang internasional. "Karena bagi kami mantan atlet bahkan atlet sekarang berkibarnya bendera Merah Putih adalah sesuatu yang bisa memotivasi para atlet, suatu kebanggaan yang tidak ada duanya," ujarnya.

Sosok yang juga akrab disapa Si Kurus itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah dengan gigih memperjuangkan bebasnya sanksi tersebut. 

Sebagaimana diketahui, seiring sanksi WADA pada Oktober tahun lalu, Menpora Zainudin Amali secara cepat merespons dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Masalah yang dipimpin President NOC Raja Sapta Oktohari. Atas kerja keras tim tersebut, WADA mengapresiasi dan percaya bahwa Indonesia akan patuh segala aturan ke depannya.

"Terima kasih semua pihak yang sudah bekerja keras memperjuangkan akhirnya bendera Merah Putih bisa berkibar kembali," kata Kurniawan.

Terlepas dari suksesnya mengembalikan kepercayaan WADA dan berencana segera mencabut sanksi, pria kelahiran Magelang, 13 Juli 1976 itu berharap hal tersebut tidak terulang kembali. Menurut dia, peristiwa yang mencederai perjuangan pahlawan olahraga itu hendaknya menjadi yang terakhir dan jangan pernah terjadi lagi.

Jadi, kata dia, bagi para atlet yang sudah berjuang mati-matian tidak berujung kekecewaan hanya karena persoalan ketidakpatuhan LADI. "Ini mudah-mudahan menjadi pelajaran terakhir untuk agar kita ke depannya selalu mematuhi dan menjalankan apa yang menjadi prosedur tentang doping ini sehingga tidak menjadi sanksi-sanksi seperti ini," tegasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement