Selasa 18 Jan 2022 20:39 WIB

Masjid Bronx Gelar Sholat Jenazah Massal Korban Kebakaran New York

Sebagian besar korban kebakaran adalah imigran Muslim dari Gambia.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Keluarga korban kebakaran apartemen di New York City, New York, AS berkumpul di Masjid-Ur-Rahmah. Sebagian besar korban kebakaran adalah imigran Muslim dari Gambia. Masjid Bronx Gelar Sholat Jenazah Massal Korban Kebakaran New York
Foto: AP Photo/Yuki Iwamura
Keluarga korban kebakaran apartemen di New York City, New York, AS berkumpul di Masjid-Ur-Rahmah. Sebagian besar korban kebakaran adalah imigran Muslim dari Gambia. Masjid Bronx Gelar Sholat Jenazah Massal Korban Kebakaran New York

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sholat jenazah massal digelar untuk umat Islam yang menjadi korban kebakaran apartemen mematikan di bagian Tremont Bronx, New York City. Prosesi itu dilakukan di Pusat Kebudayaan Islam di Bronx untuk 15 dari 17 korban kebakaran gedung apartemen dan yang hadir kebanyakan dari Gambia.

"Ini situasi yang sangat menyedihkan. Tapi semuanya datang dari Allah. Tragedi selalu terjadi, tetapi kita harus bersyukur kepada Allah bahwa kita semua bisa berkumpul," kata salah satu paman korban Haja Dukuray yang kehilangan lima anggota keluarganya yang merupakan satu keluarga bernama Haja Dukuray, dilansir dari Anadolu Agency, Senin (17/1/2022).

Baca Juga

Wali Kota New York City Eric Adams dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, serta dua pejabat dari pemerintah Gambia turut hadir di pemakaman. "Ketika tragedi terjadi, kami datang bersama-sama," kata Schumer di pemakaman.

"Selain itu, saya di sini untuk menyuarakan rasa sakit yang dirasakan semua warga New York," tambah Adams.

Setelah upacara pemakaman, 11 jenazah dikirim ke New Jersey untuk dimakamkan, dan empat lainnya akan dimakamkan di Gambia atas permintaan keluarga mereka. Sedikitnya 17 orang, termasuk delapan anak-anak, tewas dalam kebakaran apartemen dan 63 orang keracunan asap pada 9 Januari. Menurut Kantor Wali Kota New York, mayoritas penghuni di gedung itu adalah imigran Muslim dari Gambia, sebuah negara di Afrika Barat.

Salah seorang keluarga korban, Abdullate Chan (19 tahun) kehilangan ibu dan saudara laki-lakinya yang berusia lima tahun dalam kebakaran tersebut. Chan sedang bekerja pada saat itu dan bergegas ke tempat kejadian setelah mendapat pesan dari seorang teman.

“Ketika saya sampai di sana, semua orang keluar dari gedung. Saya pergi ke kafetaria, saya tidak melihat ibu saya, saya tidak melihat adik perempuan saya atau saudara laki-laki saya,” kata Chan.

“Mereka memberi saya informasi yang salah. Mereka memberi tahu saya bahwa 'Dia baik-baik saja, dia baik-baik saja.' Tiba-tiba, beberapa detik kemudian, saya bertanya tentang adik laki-laki saya, dia telah pergi, mereka memberi tahu saya tentang ibu saya, dia juga pergi," tambahnya. 

photo
Kebakaran di apartemen New York (9/1/2022) - (EPA)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement