Rabu 19 Jan 2022 04:53 WIB

TGB: Ormas Islam Miliki Peran Penting untuk Kemajuan Bangsa

Kontribusi ormas Islam ini hadir sebelum adanya negara Indonesia.

Ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi usai menghadiri acara halal bihalal relawan Jokowi bersatu di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/7).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi usai menghadiri acara halal bihalal relawan Jokowi bersatu di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi mengajak umat Islam membuka mata untuk melihat bahwa ormas Islam di Indonesia memiliki peran penting untuk kemajuan bangsa.

"Kontribusi ormas Islam ini hadir sebelum adanya negara Indonesia," kata TGB, saat webinarnasional dengan tema "Kontribusi Strategis Ormas Islam pada Bangsa dan Negara" yang merupakan rangkaian Muktamar Pertama NWDI, dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga

Pembahasan mengenai ormas Islam ini, kata TGB, sapaan akrabnya, bukan bermaksud untuk membanggakan, tetapi untuk memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai peran ormas Islam untuk Indonesia di masa mendatang.

Kiprah ormas Islam setelah Indonesia lahir, lanjut TGB, tak sekadar berbicara mengenai keislaman dan kebangsaan, namun juga memberikan kemaslahatan dan banyak manfaat bagi umat.Ia mencontohkan pendirian NWDI yang jauh sebelum masa kemerdekaan sekitar 1937.

NWDI sebagai wadah membangun dan mencetak generasi menjadi kader, bukan sekadar untuk agama, tapi bangsa."Sangat visioner ketika pendiri NWDI Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid membuka madrasah pertama dan memberi nama Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement