Selasa 18 Jan 2022 21:50 WIB

Pemerintah Terus Evaluasi Kebijakan Hadapi Covid-19

Indonesia hari ini mengalami penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.362 orang.

Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah untuk  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah terus melakukan evaluasi berbagai data dan faktor terkait dengan strategi menghadapi Covid-19 termasuk varian omicron. "Pada saat ini kami di pemerintah selalu mengevaluasi tentang data-datanya terutama kalau kami dari satgas melihat gambarannya, seperti yang kami sampaikan di RSDC," ujar dia ketika menjawab pertanyaan Komisi IX DPR RI dalam rapat kerja di Jakarta, Selasa (18/1/2022) malam.

Ia menjelaskan, evaluasi dari data terkait omicron memperlihatkan kasus positifnya relatif rendah dengan lebih banyak terjangkit varian lainnya, yaitu Delta. Selain itu, katanya, mayoritas dari yang terkonfirmasi omicron tidak memiliki gejala atau bergejala ringan.

Baca Juga

"Hal-hal seperti ini dan mungkin nanti dengan adanya berkembangnya data dari tren beberapa waktu terakhir, kaitannya di komunitas, maka tentunya nanti akan menjadi masukan untuk apakah kita akan melakukan intervensi lain dalam kebijakan," kata Wiku.

Dia memberi contoh, jika terjadi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan maka sebagian dari pasien akan melakukan isolasi mandiri seperti saat gelombang kenaikan kasus beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, meski saat ini terjadi kenaikan kasus baru, untuk sementara waktu satgas belum mengubah kebijakan karantina.

"Karena kami ingin menjaga betul importasi kasus jangan sampai ada untuk mendongkrak kasus di komunitas, itu yang kita jaga," kata Wiku.

Indonesia pada hari ini mengalami penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.362 orang, dengan kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan dan isolasi sebanyak 9.564 orang. Jumlah itu memperlihatkan kenaikan kasus aktif sebesar 789 orang dibandingkan Senin (17/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement