REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penjualan tiket Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) 2022 di Beijing untuk umum dihentikan. Sebagai gantinya, para penonton ditunjuk sesuai kebijakan protokol kesehatan yang diberlakukan otoritas China.
Pada September 2021, Panitia Penyelenggara Winter Olympic menyatakan, penjualan tiket untuk penonton dari luar negeri tidak akan tersedia. Karena pandemi masih terjadi, panitia memutuskan untuk mengubah rencana.
Semula, panitia menjual tiket secara terbuka. Namun, kini menjadi hanya mengizinkan penonton yang ditunjuk, demikian pernyataan pihak panitia penyelenggara di Beijing, dilansir dari Reuters, Selasa (18/1/2022).
Penonton harus mengikuti prokes yang berlaku sebelum, selama, dan setelah pertandingan berlangsung. Beijing sedang meningkatkan upaya pencegahan Covid-19 setelah ditemukan beberapa kasus varian Omicron di tengah persiapan penyelenggaraan Winter Olympic yang hanya tinggal tiga pekan.
Sistem kawasan tertutup menjadi sangat penting untuk mencegah Covid-19. "Sistem tersebut diintegrasikan dengan bidang keamanan, sektor transportasi, dan pelayanan lainnya," kata Ketua Panitia Penyelenggara Winter Olympic 2022, Cai Qi.
Sejak diberlakukan pada 4 Januari lalu, sistem kawasan tertutup berjalan lancar dan sama sekali tidak berdampak pada aktivitas harian warga Ibu Kota China itu. Kampung Olimpiade akan mulai beroperasi pada 23 Januari.
Pada saat itu, semua atlet dari berbagai negara dan wilayah sudah bisa ditampung. Selama uji coba sistem kawasan tertutup, hampir 3.000 orang dilibatkan. Meskipun kasus omicron merebak di Beijing dalam beberapa hari terakhir, para pejabat China merasa yakin tidak akan berdampak pada gelaran multicabang olahraga musim dingin empat tahunan itu.
"Anda harus yakin, ada kebijakan pencegahan epidemi yang baik di ajang Winter Olympic," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, kepada wartawan di Beijing.