REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pemimpin Partai Kongres India, Indira Gandhi terpilih menjadi perdana menteri (PM) India tepat 56 tahun silam. Pada 19 Januari 1966 pascakematian PM India sebelumnya Lal Bahadur Shastri, Gandhi menjadi PM perempuan India pertama.
Kala itu Indira Gandhi terpilih melawan mantan menteri keuangan India Morarji Desai. Seusai terpilih, ia berjanji melayani Partai Kongres dan rakyat India.
"Saya akan berusaha untuk menciptakan apa yang dulu ayah saya sebut iklim perdamaian," kata Indira Gandhi kala itu dikutip BBC History, Rabu (19/1/2022). Indira Gandhi merupakan putri semata wayang sang PM pertama usai India merdeka Jawaharlal Nehru.
Kerumunan orang pada saat itu berkumpul di luar Gedung Parlemen India ketika pemilihan digelar. Orang-orang bersorak dengan menyebut nama Gandhi.
Baca juga : Make in India, Sisi Lain Upaya Diskriminasi Muslim Secara Ekonomi
Dilansir laman History, Rabu (19/1/2022), Indira Gandhi menjadi memimpin India hingga akhir hayatnya pada 1984. Kematiannya pun mengenaskan dengan cara dibunuh.
Gandhi yang saat terpilih berusia 48 tahun itu, dididik di Benggala Barat dan Oxford. Indira Gandhi memiliki dua putra, Rajiv dan Sanjay yang keduanya belajar di Inggris.
Indira Gandhi bukan mendapatkan namanya dari Mahatma Gandhi, sang juru kampanye kemerdekaan legendaris dan pendiri Partai Kongres melainkan, namanya didapat dari suaminya Feroze Gandhi, seorang pengacara yang meninggal pada 1960.
Gandhi dibunuh oleh pengawalnya seorang Sikh. Sekitar 1.000 orang, kebanyakan Sikh, tewas dalam empat hari kerusuhan yang terjadi setelah pembunuhannya. Putra sulungnya, Rajiv, menggantikannya sebagai perdana menteri. Dia juga dibunuh pada 1991.
Baca juga : Biksu India Dipenjara Setelah Serukan 'Genosida' Muslim
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook