Rabu 19 Jan 2022 08:12 WIB

Fakta Unik dari Pempek

Siapa yang tidak tahu pempek? Cemilan khas Indonesia yang berbahan baku utama ikan ini sangat populer. Disajikan dengan kuah cuko yang nikmat, pempek menjadi cemilan sehat dan mengenyangkan.

Rep: Ramenten/ Red: Network
.
.

Foto: Republika

RAMENTEN -- Indonesia merupakan negara dengan banyak kebudayaan, mulai dari bahasa, adat istiadat, rumah, hingga sajian kuliner. Salah satunya adalah cemilan khas Sumatera Selatan ini, teksturnya cocok di lidah semua orang serta rasanya yang khas membuatnya selalu dicari ketika berkunjung ke wilayah Sumatera Selatan. Tapi kamu tahu tidak konco Ramenten, ternyata nama pempek bukan nama aslinya, lo! Lalu apa ya? Ini fakta uniknya:

1. Asal mula nama pempek

Ratusan tahun silam, panganan khas dari daerah Rumah Limas ini bernama kelesan. Menurut pemerhati sejarah Palembang, KMS H Andi Syarifuddin, di masa Kesultanan Palembang, dinamakan kelesan karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama. Hanya penduduk asli Palembang yang dapat membuat kelesan ini, namun dalam pemasarannya dialihkan ke orang China di Palembang yang pasa saat itu terkenal sebagai ahli dagang.

Kemudian mereka menjajakan kelesan dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung. Pedagang kelesan ini disebut Apek dan para pembelinya sering memanggil dengan kalimat, “Pek, Empek, mampir sini!” Akhirnya panganan ini pun lebih populer dengan menggunakan sebutan penjualnya.

2. Bahan utama pempek

Bahan utama pempek adalah ikan, sehingga bisa dibilang cemilan ini sangat bergizi. Jenis ikan yang menjadi bahan utama pempek saat ini kebanyakan adalah jenis ikan tengiri. Tapi masyarakat Sumatera Selatan sebelumnya menggunakan ikan belida atau belido sebagai bahan utama membuat pempek. Keunggulan ikan belida adalah ikan dengan kualitas paling baik untuk bahan pempek, lebih renyah dan lebih enak dibandingkan ikan lainnya. Hasil pempek dari ikan belida pun akan tampak lebih putih dengan aroma ikan yang kuat. Namun sayangnya saat ini ikan belida sangat langka dan hanyanya mencapai Rp100.000 per kilogram.

3. Nama pempek kapal selam

Konco, pasti sudah tahu kan macam-macam pempek? Ada pempek kapal selam atau telor, lenjer, adaan, kulit, model, keriting, lenggang, dan lain-lain. Tapi tahu gak nama pempek kapal selam itu sebenarnya dari mana? Menurut seorang koki dari salah satu Hotel di Palembang, nama pempek kapal selam berhubungan dengan proses memasaknya.

Dalam proses perebusan, pempek yang bentuknya besar ini karena diisi dengan telur jathun ke dalam air rebusan. Sehingga pempek ini tenggelam, seperti kapal selam. Tak hanya itu, teknik pembuatan pempek kapal selam pun cukup rumit karena bentuknya seperti kantung diisi dengan telur mentah lalu kantung ditutup. Apabila adonan pempek terlalu tipis atau tidak tertutup dengan rapat maka isian telur akan bocor sehingga pempek kapal selam ini akan gagal.

4. Cara makan pempek

Cara penyajian pempek di Palembang pun berbeda dari biasanya yang disajikan dalam satu mangkok berisi pempek, pelengkap, dan cuko. Di Palembang, cuko disiapkan dibotol dan diletakkan di meja. Kemudian cuko disajikan di mangkuk berukuran kecil, pempek pun dicelupkan ke mangkuk berisi cuko sebelum dimakan. Tak sampai disitu, orang Palembang sering menyeruput cuko setelah menyantap pempek. Sensasi pedas manis dari cuko kental mengalir ditenggorokkan membuat kita lebih puas dalam menyantap pempek.

Bagaimana konco Ramenten, sudah mulai menelan ludah membayangkan rasa pedas, manis, asamnya cuko kental dari pempek? Ini membuktikan begitu kayanya Indonesia dan bangganya kita terhadap budaya-budaya Indonesia yang beragam.

Sing Nulis: Mbak Tania

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement