Rabu 19 Jan 2022 09:12 WIB

Komandan Houthi Tewas dalam Serangan Udara

Kelompok Houthi di Yaman mengatakan komandan itu dan keluarganya tewas dalam serangan

Red: Esthi Maharani
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

SANAA, Yaman -- Seorang komandan Houthi tewas dalam serangan udara pasukan koalisi pimpinan Saudi di ibu kota Sanaa, kata kelompok pemberontak Yaman itu pada Selasa (18/1/2022). Kantor berita Saba yang dikelola Houthi mengatakan kepala Akademi Penerbangan Brigadir Jenderal Abdullah Qassem al-Junaid dan keluarganya tewas dalam serangan yang menargetkan rumahnya pada Senin (17/1/2022) malam. Tidak ada komentar dari koalisi pimpinan Saudi atas laporan tersebut.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa lima anggota keluarga tewas dalam serangan udara yang dipimpin Saudi di Sanaa pada Senin malam. Badan itu pun menyerukan penghentian eskalasi di Yaman.

Baca Juga

Pada Senin (17/1/2022), koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pihaknya menargetkan "pemimpin teroris" di utara Sanaa, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sehari setelahnya, koalisi mengatakan mereka telah menyerang bangunan-bangunan pemberontak dan sistem komunikasi drone dan gudang di ibu kota Yaman.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah sistem pertahanan udara Saudi mencegat delapan drone pemberontak yang ditembakkan dari Yaman ke Arab Saudi.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk Sana’a. Konflik tersebut telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk akibat ulah manusia, dengan hampir 80 persen atau sekitar 30 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta dalam bahaya kelaparan, menurut info PBB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement